Singkat cerita, akhirnya Nabi Ibrahim kembali ke Mekkah, untuk menemui Siti Hajar dan Nabi Ismail. Sebuah riwayat menyebutkan, usia Nabi Ismail saat itu kira-kira enam hingga tujuh tahun.
Belum lama menikmati kebersamaan tersebut, Nabi Ibrahim kembali mendapatkan ujian yaitu mendapatkan perintah menyembelih Nabi Ismail yang disampaikan Allah SWT melalui mimpi. Hal tersebut membuat Nabi Ibrahim bimbang.
Namun ternyata, Nabi Ismail justru bersedia menjadi kurban sebagaimana perintah dari Allah SWT. Bahkan, Nabi Ismail dengan lapang dada meminta ayahnya untuk segera melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.
Melihat kesetiaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, maka Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan domba ketika proses penyembelihan. Kemudian, daging domba tersebut dibagikan kepada orang-orang muslim lainnya.
Baca juga:
Hari Raya Idul Adha juga disebut Idul Kurban atau Lebaran Kurban. Penyebutan ini, tentunya tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di atas.
Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam menyembelih hewan kurban, berupa sapi, kambing, atau domba. Melansir dari laman Kementerian Agama, menyembelih hewan kurban hukumnya adalah sunnah muakkadah bagi umat Islam yang sudah baligh, berakal, dan mampu.
Baca juga:
Idul Adha sendiri berasal dari kata dalam bahasa Arab yakni idul dan adha. Idul atau id diambil dari bahasa ada yaudu yang artinya kembali.
Sedangkan, adha merupakan jamak dari adhat yang berasal dari kata udhiyah, maknanya kurban. Jadi Idul Adha dapat diartikan sebagai kembali berkurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban.
“Idul Adha menandai dua selebrasi rutin (annual celebration) umat Islam yang khas dan unik, pertama, penyelenggaraan ibadah haji dan kedua, ibadah kurban,” tulis Kemenag dalam situs resminya, dikutip Kompas.com, Selasa (6/6/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.