Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Kompas.com - 06/06/2023, 21:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Bentuk toleransi

Permintaan tidak menyembelih sapi itu merupakan bentuk toleransi yang diajarkan oleh Sunan Kudus. Sebab, sapi meruapakan hewan yang disucikan umat Hindu, yang kala itu masih banyak ditemui di Kudus.

Dengan cara ini, Sunan Kudus berusaha menyebarkan ajaran Islam tanpa menyinggung perasaan umat agama lain.

Baca juga:

Mengutip Kompas.com (21/1/2021), secara bertahap, akhirnya masyarakat Kudus saat itu banyak yang tertarik untuk mengikuti ajaran Islam. Meski anjuran tidak menyembelih sapi hanya merupakan salah satu kiat Sunan Kudus, tapi tradisi ini mengakar di masyarakat Kudus.

Terbukti, jika datang ke Kudus, kita akan menemukan kuliner khas Kudus menggunakan daging kerbau, alih-alih sapi. Sebut saja, sate kerbau dan soto kerbau. 

Ilustrasi sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).SHUTTERSTOCK/Wulandari Wulandari Ilustrasi sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Yoyok Rahayu Basuki dalam Buku Sunan Kudus (Ja'far Shadiq), menceritakan bahwa Sunan Kudus membeli sapi dari India, seperti dilansir dari Kompas.com (30/7/2020). Sapi itu dipelihara di pekarangan rumah Sunan Kudus.

Masyarakat Kudus, yang saat itu mayoritas beragama Hindu, datang ke pekarangan rumah Sunan Kudus untuk melihat sapi tersebut. Akhirnya, Sunan Kudus bercerita jika ia pernah diselamatkan oleh seekor sapi, sehingga ia melarang masyarakat Kudus menyembelih sapi.

Banyak umat Hindu yang kagum dengan kisah Sunan Kudus, sehingga mereka bersedia mendengarkan ceramah Wali Sanga itu. Pada akhirnya, banyak masyarakat Kudus yang memutuskan memeluk agama Islam.

Makam Sunan Kudus di Masjid Menara KudusDok. Menara Kudus Makam Sunan Kudus di Masjid Menara Kudus

Sunan Kudus wafat pada 1550 saat menjadi imam shalat subuh di Masjid Menara Kudus. Kemudian, ia disemayamkan di kompleks Masjid Menara Kudus.

Hingga saat ini, makam Sunan Kudus ramai didatangi peziarah dari berbagai kota di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com