Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Masuk Keraton Yogyakarta Terbaru, Bisa buat Libur Sekolah

Kompas.com - 20/06/2023, 10:48 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta merupakan ikon budaya dan wisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya tanpa berwisata ke Keraton Yogyakarta.

Baca juga:

Selain berfungsi sebagai tempat kediaman sultan, sebagian area Keraton Yogyakarta dapat dikunjungi oleh wisatawan. Keraton Yogyakarta menjadi pilihan menarik wisata di Yogyakarta untuk libur sekolah. 

Tak hanya rekreasi, wisatawan bisa belajar sejarah Keraton Yogyakarta dan mengenal budaya Jawa. Lokasi Keraton Yogyakarta sangat strategis di pusat kota serta dekat dengan tempat wisata lainnya, seperti Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Pasar Beringharjo, dan Tugu Pal Putih.

Jika ingin berkunjung ke Keraton Yogyakarta, simak dulu informasi harga tiket terbaru, jam buka, dan aktivitas wisata berikut ini.

Sejarah Keraton Yogyakarta 

Keraton Yogyakarta.Dok. Shutterstock/Julius Bramanto Keraton Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti, yang membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, seperti dilansir laman KratonJogja

Kasunanan Surakarta dipimpin oleh Paku Buwono III, sedangkan Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I.

Selanjutnya, Sultan Hamengku Buwono I mulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada 9 Oktober 1755. Proses pembangunan Keraton Yogyakarta membutuhkan waktu selama setahun.

Usai kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta mendapatkan status daerah istimewa yang diperkuat dengan UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.

Baca juga:

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, bentuk bangunan Keraton Yogyakarta dipengaruhi gaya dari Eropa (Portugis, Belanda) dan China. Arsitektur keraton dirancang oleh Sultan Hamengku Buwono I.

Bangunan Keraton Yogyakarta merupakan kesatuan tata ruang yang disebut catur gatra tunggal atau catur sagotra. Menurut konsep ini, terdapat empat elemen penting, meliputi politik (keraton dan kepatihan), keagamaan (masjid), ekonomi (pasar), dan sosial (alun-alun).

Oleh sebab itu, bangunan Keraton Yogyakarta dekat dengan alun-alun, masjid, dan pasar.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Bregada Prajurit Mantrijero dari Keraton Yogyakarta membawa senjata tombak.kratonjogja.id Bregada Prajurit Mantrijero dari Keraton Yogyakarta membawa senjata tombak.

Aktivitas wisata di Keraton Yogyakarta

Ada berbagai aktivitas wisata di Keraton Yogyakarta. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua area Keraton Yogyakarta terbuka untuk umum karena merupakan tempat tinggal sultan.

Adapun Keraton Yogyakarta terdiri dari tiga bagian yang meliputi kompleks depan, kompleks inti, dan kompleks belakang. Kompleks depan Keraton mencakup gerbang utama, Alun-alun Utara, dan Masjid Gedhe.

Masjid bersejarah di Yogyakarta, Masjid Gedhe Kaumankebudayaan.kemdikbud.go.id Masjid bersejarah di Yogyakarta, Masjid Gedhe Kauman

Selanjutnya, kawasan kompleks inti Keraton Yogyakarta tersusun dari tujuh rangkaian plataran mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan, yaitu Pagelaran dan Siti Hinggil Lor, Kamandungan Lor, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandungan Kidul, dan Siti Hinggil Kidul.

Baca juga:

Adapun kompleks belakang Keraton Yogyakarta terdiri dari alun-alun kidul dan plengkung nirbaya.

Wisatawan bisa mengunjungi area museum Keraton Yogyakarta untuk melihat berbagai koleksi benda bersejarah, seperti batik para sultan, lukisan, dan perlengkapan perang.

Selain itu, wisatawan bisa melihat pertunjukan seni, berbincang dengan para abdi dalem, dan menyaksikan upacara adat. Jangan lupa mengabadikan momen kunjunganmu ke Keraton Yogyakarta.

Plengkung Wijilan adalah salah satu gerbang Keraton Yogyakarta yang identik dengan sentra kuliner gudeg.Shutterstock/Arif Budi C Plengkung Wijilan adalah salah satu gerbang Keraton Yogyakarta yang identik dengan sentra kuliner gudeg.

Harga tiket masuk Keraton Yogyakarta

Berikut informasi harga tiket masuk Keraton Yogyakarta terbaru, yang berlaku mulai 1 Maret 2023, berdasarkan informasi dari laman akun Instagram, @kratonjogja.event.

Harga tiket masuk Keraton Yogyakarta terbagi menjadi unit, meliputi area Kedhaton, Wahanarata atau Museum Kereta, dan Tamansari. 

Harga tiket masuk Kedhaton:

Wisatawan domestik dewasa, harga tiket masuk Rp 15.000 per orang

Wisatawan domestik anak, harga tiket masuk Rp 10.000 per orang

Wisatawan mancanegara dewasa, harga tiket masuk Rp 25.000 per orang

Wisatawan mancanegara anak, harga tiket masuk Rp 20.000 per orang

Harga tiket masuk Wahanarata (Museum Kereta):

Wisatawan domestik dewasa, harga tiket masuk Rp 20.000 per orang

Wisatawan domestik anak, harga tiket masuk Rp 15.000 per orang

Wisatawan mancanegara dewasa, harga tiket masuk Rp 30.000 per orang

Wisatawan mancanegara anak, harga tiket masuk Rp 25.000 per orang

Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta. SHUTTERSTOCK/FADLI SUANDI Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta.

Harga tiket masuk Tamansari:

Wisatawan domestik dewasa, harga tiket masuk Rp 15.000 per orang

Wisatawan domestik anak, harga tiket masuk Rp 10.000 per orang

Wisatawan mancanegara dewasa, harga tiket masuk Rp 25.000 per orang

Wisatawan mancanegara anak, harga tiket masuk Rp 20.000 per orang

Kaetgori wisatawan anak adalah usia 2 sampai dengan 12 tahun. Sementara, kategori wisatawan dewasa adalah usia 13 tahun.

Adapun anak-anak usia 0 sampai dengan 2 tahun tidak dipungut tiket masuk alias gratis.

Baca juga:

Jam buka Keraton Yogyakarta

Setiap unit wisata di Keraton Yogyakarta memiliki jam buka masing-masing, sebagai berikut:

Kedhaton, jam buka Selasa-Minggu pukul 08.00-14.00 WIB

Wahanarata, jam buka Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB

Tamansari, buka setiap hari pukul 09.00-15.00 WIB

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com