KOMPAS.com - Kota Semarang yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah memiliki sejumlah julukan. Setiap julukan Kota Semarang tersebut memiliki makna tersendiri yang mewakili karakter daerah, ikon kuliner, maupun kondisi geografisnya.
Sebagian julukan Kota Semarang sudah familiar di masyarakat, seperti Kota Lumpia. Namun, ada beberapa julukan Kota Semarang yang belum banyak diketahui kalangan luas.
Baca juga:
Lantas, apa saja julukan Kota Semarang? Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com.
Kota Semarang terkenal dengan julukan Kota Lumpia, yang merupakan kuliner khas Kota Semarang. Ternyata, lumpia adalah perpaduan kuliner Indonesia dengan Tionghoa.
Mengutip Kompas.com (22/1/2023), lumpia bermula dari kisah cinta dua orang berbeda negara, yakni Tjoa Thay Yoe dan Wasih.
Tjoa Thay Yoe adalah seorang pendatang dari China yang singgah ke Kota Semarang pada akhir abad ke-19. Sedangkan Wasih, adalah seorang pedagang makanan keturunan Jawa.
Setelah menikah, keduanya menciptakan lumpia yang terkenal sampai hari ini. Lumpia tersebut dari campuran rebung, daging cincang, ebi, dan lainnya kemudian dibungkus dengan kulit lumpia, lalu digoreng.
Selain lumpia, kamu bisa mencicipi kuliner khas Semarang lainnya seperti lapis legit, wingko babat, bandeng presto, tahu gimbal, tahu pong, tahu petis, dan sebagainya
Julukan Kota Semarang selanjutnya adalah Kota Atlas. Kata Atlas merupakan akronim dari Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat yang merupakan slogan ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
Slogan tersebut telah dicetuskan oleh pemerintah Kota Semarang sejak 1983. Tepatnya, pada masa pemerintahan mendiang Gubernur Muhammad Ismail yang memimpin selama dua periode pada 1983 hingga 1993.
Baca juga:
Tidak banyak yang mengetahui, Kota Semarang juga dijuluki sebagai Kota Jamu. Sebab, kota ini menjadi tempat berdirinya perusahaan-perusahaan jamu besar di Indonesia.
Misalnya Jamu Jago, yang merupakan salah satu produsen jamu tradisional tertua di Indonesia. Kantor pusat PT Industri Jamu Cap Jago berada di Jalan Ki Mangunsarkoro 106 Kota Semarang.
Kemudian, ada jamu Cap Potret Nyonya Meneer, jamu Sido Muncul, jamu Borobudur, dan sebagainya. Perusahan-perusahaan jamu tersebut masih eksis hingga saat ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Julukan Kota Semarang yang satu ini berkaitan dengan sejarah dan posisi geografis wilayah tersebut. Berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa, menjadikan Kota Semarang salah satu kota pelabuhan penting, selain Jakarta dan Surabaya.
Fungsi Kota Semarang sebagai Kota Pelabuhan sudah dimulai sejak abad ke-7 masehi.
Djawahir Muhammad dalam buku Semarang Lintasan Sejarah dan Budaya (2016), dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menuturkan, Kota Semarang menjadi pelabuhan di bawah pemerintahan Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno.
Rakai Pikatan menjadikan Pragota (kini dikenal sebagai Bergota) untuk jalur lalu lintas dengan kerajaan lain, salah satunya Kerajaan Sriwijaya, Sumatera. Saat itu, geografis Kota Semarang berupa hamparan pantai yang landai, membujur sepanjang kaki Pegunungan Ungaran.
Di antara bukit-bukit itu, mengalir Sungai Kaligarang yang mempertemukan arus Kali Kripik dan Kali Kreo. Sungai-sungai tersebut menjadi jalan bagi kapal-kapal yang akan berlabuh ke Pelabuhan Semarang.
Kini, Kota Semarang masih menjadi salah satu kota pelabuhan terbesar di Indonesia, yakni dengan keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas. Terdapat Mercusuar Willem 3 yang dibangun pada 1884 oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menjadikan Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang.
Baca juga:
Terakhir, Kota Semarang dijuluki sebagai Venetia van Java atau Venesia dari Jawa. Venesia merupakan kota populer di Italia yang memiliki banyak kanal.
Julukan Kota Semarang sebagai Venetia van Java diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda, seperti dikutip dari Kompas.com (27/2/2021). Sebab, banyak sungai melintas di tengah Kota Semarang sehingga menyerupai Venesia, Italia.
Sejumlah sungai besar yang mengalir di Kota Semarang antara lain, Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya