Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tradisi Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo 

Kompas.com - 11/07/2023, 22:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

3. Disaksikan ribuan orang

Masyarakat Kota Solo menunggu rombongan kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta di Bundaran Gladag, Sabtu (30/7/2022).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Masyarakat Kota Solo menunggu rombongan kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta di Bundaran Gladag, Sabtu (30/7/2022).

Saat kirab malam satu Suro, ribuan orang memadati sepanjang rute kirab. Biasanya, kirab dimulai pada pukul 23.00 WIB.

Rute kirab pada umumnya dimulai dari Keraton Solo, menuju ke Jalan Pakoe Boewono - Bundaran Gladag, sampai Jalan Jenderal Sudirman, seperti dikutip dari Kompas.com (30/7/2022).

Selanjutnya, memutari Benteng Vastenburg ke timur melalui Jalan Mayor Kusmanto, lalu ke selatan melintasi Jalan Kapten Mulyadi, lantas menuju barat memasuki Jalan Veteran. 

Kirab berlanjut ke utara melintasi Jalan Yos Sudarso, lalu belok timur melalui Jalan Slamet Riyadi, dan di Bundaran Gladag belok kanan (selatan) kembali masuk ke keraton.

Menariknya, banyak warga yang menanti sosok kebo bule. Bahkan, sebagian warga berusaha memegang, mengambil air jamasan, dan mengambil kotoran kebo bule yang terjatuh selama kirab.

4. Peserta kirab mengenakan pakaian hitam 

Rombongan kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Rombongan kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta.

Semua peserta kirab malam satu Suro mengenakan pakaian warna hitam, seperti dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta.

Peserta kirab laki-laki menggunakan pakaian adat Jawa berwarna hitam atau busana Jawi jangkep. Sedangkan, peserta kirab wanita menggunakan kebaya berwarna hitam.

Barisan kebo bule beserta pawangnya, berada paling depan. Barisan selanjutnya adalah para abdi dalem,  putra putri raja, dan kerabat Keraton Solo yang membawa sepuluh pusaka keraton.

Baca juga:

5. Peserta kirab dilarang berbicara 

Selama prosesi kirab berlangsung, perserta kirab dilarang untuk berbicara satu sama lain. Ritual ini dikenal sebagai tapa bisu.

Hal tersebut memiliki makna perenungan diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun ke belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com