Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2023, 18:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah daerah memiliki monumen yang diberi nama Tugu Lilin. Salah satunya adalah Tugu Lilin Solo atau Surakarta.

Tugu Lilin merupakan salah satu ikon Kota Solo yang memiliki nilai historis. Masyarakat bisa menjumpai Tugu Lilin di Jalan Wahidin Nomor 33, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Baca juga:

Selain memiliki nilai sejarah, ada sejumlah fakta Tugu Lilin Solo yang menarik untuk diketahui.

Fakta Tugu Lilin Solo

Berikut sejumlah fakta Tugu Lilin Solo seperti dihimpun Kompas.com. Kini, bangunan Tugu Lilin Solo menjadi salah satu ikon kota budaya tersebut.

Bundaran Gladag Kota Solo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Bundaran Gladag Kota Solo.

1. Dibangun pada 1933

Peletakan batu pertama pembangunan Tugu Lilin Solo dilakukan pada awal Desember 1933, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sementara, ide pembangunan monumen tersebut sudah dicetuskan sejak awal 1993. Gagasan tersebut dilanjutkan dengan sayembara rancangan tugu, yang kemudian dipilih karya Ir. Soetedjo.

Izin pembangunan kemudian diberikan oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X pada akhir November 1933. Setelah melalui berbagai lika-liku dalam pembangunannya, Tugu Lilin selesai dibangun pada Oktober 1934.

2. Peringatan 25 tahun Budi Utomo 

Pendiri organisasi Budi Utomo.Dok. kemdikbud.go.id Pendiri organisasi Budi Utomo.

Pembangunan Tugu Lilin Solo bertujuan untuk memperingati 25 tahun berdirinya Budi Utomo, organisasi pertama di Indonesia.

Gagasan pendirian tugu dicetuskan oleh perwakilan masyarakat Solo, saat mengikuti Kongres Indonesia Raya I pada 1931 di Surabaya, seperti dikutip dari laman Cagar Budaya Kemendikbud.

Pada saat itu, Budi Utomo melalui pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI) berinisiatif untuk mendirikan tugu tersebut. Ide tersebut direalisasikan dengan sayembara bentuk tugu, hingga akhirnya dilakukan peletakan batu pertama pada awal Desember 1933.

Baca juga:

3. Nama resmi 

Tugu Lilin Solo memiliki nama resmi Tugu Kebangkitan Nasional. Adapun nama Tugu Lilin lebih familiar di kalangan masyarakat, lantaran bangunan tugu menyerupai bentuk lilin.

Tugu Lilin sudah beberapa kali berganti nama. Saat selesai dibangun pada Oktober 1934, tugu ini diberi nama  Toegoe Peringatan Pergerakan Kebangsaan 1908–1933, seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Namun, nama tersebut ditolak oleh pemerintah Belanda. Kemudian, nama tugu diubah menjadi Toegoe Peringatan Kemadjoean Ra’jat 1908–1933.

Selanjutnya, nama resmi yang disepakati adalah Tugu Kebangkitan Nasional, yang masih digunakan hingga saat ini.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com