Salah seorang anak yang ikut kegiatan melukis di batu, Keisya Putri menyampaikan bahwa ia senang dengan kegiatan tersebut.
"Tempatnya di sini lebih indah, bisa bersama teman-teman. Kalau main ponsel takut mata rusak dan kalau di jalan ramai motor, bisa ketabrak," ucapnya.
Baca juga:
Sementara itu, praktisi pemerhati anak yang menjadi pendamping pembangunan Desa Wisata Karang Gondang bernama Priyo Puji Raharjo menyampaikan, konsep yang dibangun tidak sekadar rekreasi, tapi juga edukasi.
"Kita pacu motorik anak dengan menggambar, tapi medianya tidak hanya kertas dan kanvas, ada batu karena di sini sangat banyak," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.