Dengan demikian, dari segi budaya, ia menyampaikan sedang mempersiapkan wisata-wisata religi, misalnya ziarah ke makam-makam para ulama terkenal di Tanah Laut.
Diharapkan ke depannya, saat wisata religi terangkat dan terbukti mendatangkan banyak pengunjung yang memberikan manfaat, masyarakat perlahan dapat menerimanya.
Baca juga:
Sebab, menurutnya, kesiapan masyarakat setempat untuk menerima wisatawan yang berasal dari berbagai macam latar belakang membutuhkan persiapan yang panjang.
"Karena terbiasa berinteraksi (dengan wisatawan), interaksi ini juga memberikan keuntungan sehingga itu secara perlahan, mentalnya sedang kami siapkan," terang dia.
"Saat kunjungan memberikan dampak ekonomi yang besar, persoalan culture ini baru bisa (diatasi). Kami harus membangun culture menerima, terbuka, itu yang harus dibangun secara bersamaan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya