Dibongkar oleh Soekarno
Namun dalam Sidang Pleno Istimewa Dewan Perancang Nasional (Deparnas) pada 13 Agustus 1960, Presiden Soekarno ingin mendirikan Tugu Proklamasi yang baru.
Dilansir dari Harian Kompas, lokasi Tugu Proklamasi yang baru adalah tempat Soekarno-Hatta berdiri saat membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Presiden Soekarno menginginkan Tugu Proklamasi yang baru memiliki tinggi 17 meter dengan lambang petir di atasnya. Menurutnya, tugu yang diresmikan pada 1946 bukan Tugu Proklamasi, tetapi Tugu Linggarjati.
Meski mendapat protes, Tugu Proklamasi yang sudah ada dan Gedung Proklamasi dibongkar pada 15 Agustus 1960. Sebagai ganti Gedung Proklamasi, Presiden Soekarno membangun Gedung Pola yang sekarang disebut dengan Gedung Perintis Kemerdekaan.
Baca juga: 4 Spot Foto di Taman Proklamasi, Ada Patung Soekarno-Hatta
Selanjutnya, pada 1 Januari 1961, Presiden Sukarno meresmikan pembangunan Tugu Petir, yang saat itu disebut juga sebagai Tugu Proklamasi yang baru.
Dibangun kembali
Pada tahun 1972, saat era Orde Baru atas persetujuan Presiden Soeharto, Tugu Proklamasi dibangun kembali di lokasi yang sama dengan bentuk dan ukuran persis dengan yang lama.
Tugu baru yang selesai pengerjaannya pada 15 Agustus 1972 lalu dipasangi plakat marmer naskah proklamasi, dan peta Indonesia, yang saat pembongkaran berhasil diselamatkan dan disimpan oleh Nyonya Johanna Masdani.
Baca juga: Pengalaman ke Taman Proklamasi di Menteng, Tapak Tilas Kemerdekaan
Pada peringatan Hari Kemedekaan tanggal 17 Agustus 1972, Presiden Soeharto menunjuk Menteri Penerangan Budiardjo mewakili pemerintah untuk meresmikan tugu tersebut.
Obyek kedua yang berada di area Taman Proklamasi adalah Tugu Petir. Tugu yang berbentuk linggis setinggi 17 meter itu memiliki lambang petir di puncak, dibangun tepat di kiri depan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.
"Petir di atasnya sebagai simbolik bahwa ketika Indonesia merdeka di luar perkiraan. Seperti petir menyambar pada siang hari," kata Nursamin.
Di tulisan yang tertera di lempengan logam yang ditempel di Tugu Petir, terdapat informasi lokasi persis teras tempat teks Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945.
Baca juga: 3 Tempat Bersejarah Dekat Museum Perumusan Naskah Proklamasi
"Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta," bunyi tulisan pada lempengan di bagian bawah tiang Tugu Petir.
Menurut Soekarno saat itu, Tugu Petir inilah yang kemudian disebut sebagai Tugu Proklamasi, karena menjadi lokasi dibacakannya naskah proklamasi kemerdekaan saat itu.