Obyek ketiga, objek paling menonjol di area Taman Proklamasi adalah Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.
Monumen Proklamator Soekarno-Hatta dibuat sebagai momentum pengingat pembacaan teks proklamasi oleh Ir Soekarno yang didampingi Muhammad Hatta pada 17 Agustus 1945, dikutip dari Kompas.com (16/8/2020).
Monumen proklamator itu, kata Nursamin, merupakan karya perupa Nyoman Nuarta, Sidharta, dan Sumartono.
"Kalau Monumen Pahlawan Proklamator yang ada Bung Karno dan Bung Hatta itu dibangun pada tahun 1980-an di zamannya Presiden Soeharto," tutur dia.
Monumen itu menggambarkan sosok Bung Karno dalam usia 46 tahun yang tengah membacakan teks proklamasi. Di sebelah kirinya, ada sosok Bung Hatta berusia 43 tahun dalam sikap kedua belah tangan tertangkup ke belakang.
Sementara itu, di antara kedua patung terletak lima balok perunggu seberat 600 kilogram berukuran 196 cm x 290 cm dengan teks proklamasi yang dibesarkan 200 kali lipat.
Baca juga: Pengalaman ke Taman Proklamasi di Menteng, Tapak Tilas Kemerdekaan
Kedua patung proklamator Indonesia itu terbuat dari bahan perunggu, masing-masing seberat 1.200 kilogram dengan tinggi 4,6 meter dan 4,3 meter.
"Bung Karno lebih tinggi sedikit karena memakai peci, sedangkan Bung Hatta tidak. Tapi berat kedua patung sama," kata Nursamin.
Di belakang patung sang proklamator, ada sebuah bangunan berbentuk 17 jalur dengan tinggi 8 meter dan jumlah gelombang sebanyak 45 buah. Ini melambangkan tanggal proklamasi Indonesia yakni 17 Agustus 1945.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.