Patai Karang Purirano berjarak sekitar 13 kilometer (km) dari pusat Kota Kendari. Tepatnya di Kelurahan Purirano, Kota Kendari.
Keunikan pantai ini adalah keberadaan batuan karang di tepi pantai maupun lautan lepas. Pada saat air laut surut, wisatawan bisa mengambil kerang di sekitar pantai.
Umumnya akan terlihat ketika air sedang surut, dan banyak dimanfaatkan untuk mengambil kerang. Para wisatawan juga banyak yang ikut serta berkegiatan mencari kerang dengan warga sekitar.
Baca juga:
Pantai Toronipa berada di Kelurahan Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Letaknya di ujung timur Teluk Kendari, berdasarkan informasi dari Kompas.com (7/11/2022).
Meskipun tidak berada di Kota Kendari, namun bisa ditempuh selama 48 menit berkendara dari Kota Kendari.
Pantai Toronipa merupakan destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tenggara, sehingga tidak pernah sepi dari wisatawan. Daya tarik pantai ini adalah garis pantai yang panjang dengan hamparan pasir putih dan ratusan pohon cemara serta kelapa.
Pulau Bokori merupakan salah satu wisata unggulan di Sulawesi Tenggara. Pulau eksotis ini berada di Kelurahan Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Meskipun tidak berada di Kota Kendari, namun wisatawan yang hendak menuju Pulau Bokori harus menyeberang melalui Pelabuhan Nusantara Kendari.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (26/10/2022), nama Bokori berasal dari bahasa Bajo, boko yang berarti penyu dan ri bermakna tempat. Jadi, Bokori artinya tempat bertelurnya penyu.
Daya tarik Pulau Bokori adalah hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau kecil ini. Selain itu, laut di Pulau Bokori berwarna biru jernih.
Wisatawan bisa melakukan berbagai aktivitas di pulau ini, seperti snorkeling, memancing, berenang, camping, atau sekadar duduk santai di tepi pantai.
Selain pantai, Kendari juga memiliki hutan mangrove yakni Hutan Mangrove Bungkutoko. Lokasinya berada di terletak di Pulau Bungkutoko, Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
Untuk mencapai Hutan Mangrove Bungkutoko, wisatawan perlu menempuh perjalanan sekitar 30-45 menit berkendara dari pusat kota. Obyek wisata alam di Kendari ini dilengkapi dengan fasilitas gazebo, menara pantau, warung kuliner, spot foto, dan fasilitas publik lainnya.
Berdasarkan informasi dari Tribun News Sultra, kawasan mangrove ini dilengkapi dengan jalur wisatawan yang mengelilingi vegetasi mangrove. Menariknya, jalur wisatawan tersebut, didesain berwarna-warni.
Kebun Raya Kendari merupakan kawasan konservasi yang didirikan di atas lahan bekas tambang batu dan pasir serta perambahan hutan, berdasarkan informasi dari website Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Lokasinya berada di Jalan Kebun Raya Nanga-Nanga, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari. Kebun Raya Kendari cukup strategis lantaran hanya berjarak 12 km atau 30 menit berkendara dari pusat kota.
Kebun Raya Kendari memiliki luas 96 hektar, terdiri atas 18 hektar hutan lindung dan 78 hektar hutan produksi tetap. Selain beragam flora, Kebun Raya Kendari memiliki sejumlah fasilitas lainnya.
Pengunjung akan menjumpai aliran sungai kecil di tengah kebun raya sehingga menambah kesan sejuk dan segar. Selain itu, Kebun Raya Kendari memiliki taman tematik, menara pandang, gazebo, camping ground, mushola, toilet, area parkir, visitor center, dan pusat studi atau penelitian.