Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tempat Wisata Anak di Kendari, Cocok buat Liburan

Kompas.com - 21/08/2023, 22:53 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Ada berbagai tempat wisata di Kendari yang bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan liburan bersama anak-anak ataupun keluarga. Ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki sejumlah tempat wisata keluarga, seperti kebun raya, taman bermain air, pantai, dan sebagainya.

Baca juga:

Kendari merupakan kota yang cukup unik lantaran berupa daratan dan perbukitan yang mengelilingi sebuah teluk, yakni Teluk Kendari. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, dan Laut Kendari.

Tempat Wisata anak di Kendari

Kompas.com merangkum tempat wisata anak di Kendari sebagai berikut.

1. Citraland Waterpark

Citraland Waterpark, Kendari, Sulawesi TenggaraDok.https://citralandkendari.com/ Citraland Waterpark, Kendari, Sulawesi Tenggara

Ciputra Waterpark atau lebih dikenal sebagai Citraland Waterpark adalah taman bermain air yang populer di Kota Kendari. Anak-anak bisa menikmati aneka wahana permainan air di obyek wisata ini.

Dilansir dari website resminya, taman air tematik ini dilengkapi dengan kafe dan restoran yang bisa menjadi tempat perayaan ulang tahun atau gathering. Lokasi Citraland Waterpark berada di Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. 

Harga tiket masuk Citraland Waterpark adalah Rp 35.000 pada weekday dan Rp 50.000 saat weekend.

2. Puncak Saiful Tamburaka

Puncak Saiful Tamburaka atau lebih dikenal dengan nama Puncak ST adalah obyek wisata berupa perbukitan. Lokasinya berada di Desa langgea, Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Obyek wisata ini menawarkan pemandangan perbukitan hijau yang segar serta beragam spot foto. Puncak ST sangat cocok untuk mendekatkan anak-anak dengan alam.

Selain itu, tersedia hammock bagi wisatawan yang ingin bersantai sembari menikmati udara sejuk dan panorama alam yang indah.

3. Pegunungan Nipa-nipa 

Selain Puncak ST, Pegunungan Nipa-nipa juga bisa menjadi alternatif wisata untuk mendekatkan anak-anak dengan alam. Lokasinya berada di Kawasan Konservasi Tahura Nipa-Nipa, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Saat menuju puncak, wisatawan akan menjumpai air terjun yang masih asri dan alami. Selain itu, kamu bisa mengajak anak-anak berkemah di alam terbuka ditemani pepohonan hijau yang asri.

4. Kebun Raya Kendari 

Kebun Raya Kendari, Sulawesi TenggaraDok. Kementerian PUPR Kebun Raya Kendari, Sulawesi Tenggara

Jika ingin mengenalkan anak-anak dengan beragam flora, Kebun Raya Kendari menjadi pilihan yang tepat. Lokasinya berada di Jalan Kebun Raya Nanga-Nanga, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari.

Kebun Raya Kendari cukup strategis lantaran hanya berjarak 12 kilometer (km) atau 30 menit berkendara dari pusat kota. Daya tarik Kebun Raya Kendari adalah didirikan di atas lahan bekas tambang batu dan pasir serta perambahan hutan, berdasarkan informasi dari website Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kebun Raya Kendari memiliki luas 96 hektar, terdiri atas 18 hektar hutan lindung dan 78 hektar hutan produksi tetap. Selain beragam flora, Kebun Raya Kendari memiliki sejumlah fasilitas lainnya.

Pengunjung akan menjumpai aliran sungai kecil di tengah kebun raya sehingga menambah kesan sejuk dan segar. Selain itu, Kebun Raya Kendari memiliki taman tematik, menara pandang, gazebo, camping ground, mushola, toilet, area parkir, visitor center, dan pusat studi atau penelitian.

Baca juga:

5. Teluk Kendari

Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi TenggaraWikimedia Commons Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara

Jika ingin mengajak anak-anak bersantai di sore hari, Teluk Kendari bisa menjadi alternatif. Pengunjung bisa menyaksikan pemandangan sunset dari tepi teluk.

Selain itu, terdapat ikon Jembatan Teluk Kendari yang menambah daya tarik kawasan ini. Jembatan yang diresmikan pada 22 Oktober 2020 ini, membentang sepanjang 1,34 km. 

Jembatan Teluk Kendari menghubungkan kawasan pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungkutoko, berdasarkan informasi dari website Kementerian Keuangan. Jika dulunya masyarakat membutuhkan waktu 30-35 menit untuk menyeberang, kini hanya perlu waktu 5 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com