Wisatawan bisa berkemah alias camping di tengah hamparan kebun teh Desa Taraju. Pada malam hari, wisatawan bisa menyalakan api unggun di sekitar lokasi camping sembari menikmati kuliner khas nasi liwet dan teh hangat atau kopi khas Desa Taraju.
Baca juga:
Tak hanya mengandalkan perekonomian dari wisata alam, warga Desa Taraju juga melakukan program berkelanjutan, yakni kreasi dari limbah.
Berdasarkan informasi dari website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, masyarakat Desa Taraju mengolah limbah sampah untuk didaur ulang menjadi produk industri kreatif seperti tas dan tikar.
Selain wisata alam, pengunjung bisa menjumpai beragam wisata seni dan budaya di Desa taraju. Meliputi, seni budaya kuda lumping, kacapi suling, degung, dulag, qosidah, dan sebagainya.
Atraksi kuda lumping di Desa Taraju mulai didirikan 1995. Keunikan kuda lumping di Desa Taraju adalah pemainnya harus memenuhi syarat, antara lain, menjalani ritual khusus, memiliki muka garang, rambut gondrong dan berperawakan sedang.
Dalam atraksi kuda lumping, pemain akan melakukan hal-hal aneh seperti, memakan kepala kambing atau domba mentah, memakan gabah padi, rumput, dan daun lantaran dirasuki oleh roh leluhur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.