Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Kompas.com - 26/09/2023, 13:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Penanggungan di Jawa Timur, merupakan salah satu tujuan pendakian favorit banyak orang.

Gunung ini berada di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, serta biasanya dilihat mereka yang melintasi jalan tol Surabaya-Pandaan.

Biasanya, menjangkau puncak Gunung Penanggungan via jalur Tamiajeng. Jalur ini menjangkau puncak dari sisi selatan.

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Ternyata Murah

Namun, masih ada jalur pendakian lain menuju puncak Penanggungan. Salah satu yang paling unik adalah via Jolotundo.

Kompas.com sempat menjajal mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo selama dua hari satu malam, yakni Rabu-Kamis (6-7 Juni 2023).

Pendakian Penanggungan via Jolotundo

Basecamp Pendakian Penanggungan via Jolotundo berada dekat dengan situs arkeologi lain, yakni Candi atau Petirtaan Jolotundo.

Usai membayar Rp 20.000, terdiri dari tiket pendakian Rp 10.000 dan parkir inap sepeda motor Rp 10.000, Kompas.com pun memulai pendakian sekitar pukul 13.30 WIB.

Basecamp - Pohon Akar 1.000

Berada hanya di ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan lau (mdpl), membuat cuaca terasa sangat panas di basecamp karena masih di dataran rendah.

Baca juga: Petirtaa Jolotundo, Candi dengan Kolam Pemandian di Kaki Gunung Penanggungan

Jalur awal adalah melalui kawasan hutan. Jalur ini berada di samping Petirtaan Jolotundo. Kondisi jalur tidak terlalu terjal, tetapi tetap menanjak konstan.

Akar Seribu di jalur pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Akar Seribu di jalur pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).

Terus berjalan melewati jalan setapak, Kompas.com tidak menemukan Pos 1. Nantinya, di kiri jalan akan ada pohon besar dengan akar yang banyak, ini adalah Pohon Akar 1.000. Kompas.com tiba di sana sekitar pukul 14.00 WIB atau menit berjalan 30 dari Basecamp.

Pohon Akar 1.000 - Pos 2

Terus berjalan, akhirnya Kompas.com tiba di Pos 2 sekitar pukul 14.21 WIB atau sekitar 21 menit berjalan dari Pohon Akar 1.000. 

Pos 2 Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pos 2 Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).

Terdapat bangunan sederhana di sini yang bisa digunakan pendaki untuk duduk beristirahat. Cuaca tetap terasa panas karena lokasi masih berada di bawah.

Pos 2 - Warung Gubug

Dari Pos 2, perjalanan masih menyusuri jalan setapak yang berada di kawasan hutan. Pemandangan terbuka masih belum tampak karena terhalang oleh pepohonan.

Kawasan Warung Gubung Gunung Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Warung Gubung Gunung Penanggungan via Jolotundo, Rabu (7/6/2023).

Tempat selanjutnya adalah Warung Gubug yang merupakan percabangan jalan, yakni via Jolotundo dan via Kedungudi. Kompas.com tiba di sana sekitar 14.39 WIB. 

Baca juga: Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Jangan Meremehkan

Kompas.com diminta pengelola untuk mengambil jalur lurus, bukan yang kanan via Kedungudi atau Candi Carik. Ada pula warung di pertigaan ini

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com