Terkait sumber dana pariwisata, Menparekraf mengatakan bahwa hal tersebut masih dikaji. Terutama apakah akan berasal dari dana abadi atau sumber dana lainnya.
"Jadi sumber pendanaannya nanti akan ditelaah sehingga governance (tata kelola) terjaga, tapi tidak akan membebani juga APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) terlalu besar maupun tidak akan membebani juga wisatawan," kata Menparekraf.
Titik keseimbangan atau equilibrium akan dicari agar berkelanjutan dan tidak memberatkan.
Baca juga: Budaya Jadi Kendala Pengembangan Pariwisata Tanah Laut
Nantinya juga akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji, tujuannya supaya bisa menghadirkan pendanaan yang berkelanjutan untuk mendukung terlaksananya sejumlah acara.
"Jadi kalau dilihat negara-negara yg bisa menarik event-event berkualitas internasional ini punya fund yg mempermudah dan memberikan keleluasaan bagi sektor pariwisata dan MICE untuk mengundang event-event kelas dunia dan internasional," ujarnya.
Baca juga: Liburan dengan Campervan Jadi Tren Pariwisata 2022/2023
Sementara itu, pengelolaan juga akan dihadapkan dengan beberapa opsi, salah satunya apakah di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ini akan di-final-kan pengelolaannya, apakah sudah akan dibentuk di bawah BUMN yang sudah ada, yaitu InJourney, atau lembaga-lembaga yang sudah ada, seperti lembaga pengelola dana yang ada di bawah Kementerian Keuangan," ucap Menparekraf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.