Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Desa Riamau, Ada Air Terjun dengan Ketinggian 60 Meter

Kompas.com - 22/10/2023, 18:12 WIB
Syarifudin,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Selain menyuguhkan wisata pantai, sejarah dan budaya, Kabupaten Bima juga memiliki pedesaan dengan panorama alam yang eksotis. Salah satunya adalah kampung Riamau.

Riamau adalah sebuah desa yang terletak dibagian utara Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Maria, Desa Wisata di Bima NTB yang Memiliki Banyak Daya Tarik

Dari pusat Kota Bima, jaraknya sekitar 30 kilometer atau perlu ditempuh dengan berkendara sekitar 55 menit.

Jarak yang sama juga perlu ditempuh wisatawan jika berangkat dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.

Desa ini menyajikan pemandangan pegunungan alam berupa perbukitan yang dipenuhi pohon-pohon hijau.

Dari atas puncak Gunung Riamau, wisatawan juga bisa melihat pemandangan alam yang menakjubkan.

Jika pergi ke desa ini, jangan lewatkan kesempatan merasakan sensasi kesegaran di Air Terjun Rimau, yang relatif tersembunyi di ujung timur Bima.

Baca juga: Pacuan Kuda di Bima Bakal Jadi Acara Nasional, Ini Persiapannya

Letaknya ada di sekitar kawasan gunung Riamau, dengan ketinggian tebing sekitar 60 meter.

Untuk menuju air terjun ini, wisatawan perlu melewati tantangan jalan yang cukup terjal dan menempuh jarak sekitar 2 kilometer dari desa.

Namun, tantangan tersebut akan terbayar lunas dengan keindahan arus air yang tak terlalu deras mengalir di antara bebatuan dan tumbuhan disekelilingnya yang menyegarkan mata.

Sayangnya, pada musim kemarau seperti saat ini, sungai di air terjun itu cenderung surut dan alirannya pun lebih tenang.

Menurut kepala desa Riamau, Adisan, wisata air terjun itu sering dikunjungi para pencinta alam atau wisatawan lokal saat mengisi hari liburan. 

"Air terjun ini selalu dikunjungi saat momen tertentu, seperti libur akhir pekan dan lebaran. Kadang para komunitas pencinta alam juga menjadikan air terjun ini sebagai tempat berkemah," kata Adisan kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Pesona Pantai Kolo, Surga Bahari di Ujung Utara Kota Bima

Menurutnya, desa ini berencana mengembangkan wisatanya melalui dinas pariwisata, termasuk wisata air terjun, sehingga bisa mengundan lebih banyak wisatawan.

"Insya Allah, ke depan kami akan coba berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bagaimana upaya agar Riamau bisa dikembangkan jadi desa wisata," ucap dia.

Adapun keindahan alam Desa Riamau membuatnya terpilih sebagai salah satu desa tertinggal yang menjadi sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 tahun 2023 oleh Kodim 1608/Bima.

TMMD di desa ini sudah berlangsung sejak 20 September 2023.

Suasana desa tradisional

Desa ini dihuni 256 kepala keluarga dan sebagian besar warganya merupakan petani tradisional dan peternak.

Masyarakat di desa ini juga masih sangat memegang erat adat istiadat Bima, sehingga banyak yang bisa dipelajari wisatawan ketika singgah di sini.

Baca juga: 5 Wisata Religi di Lombok Barat NTB, Ada Makam di Tengah Laut

Ketika memasuki desa, misalnya, wisatawan akan disambut dengan suasana khas suku Mbojo yang begitu terasa. Mulai dari perilaku masyarakat yang ramah hingga bangunan-bangunan rumah panggung tradisional yang berjejer rapi menjadi daya tariknya.

@kompastravel Nah, ke depannya Heha Waterfall bakal dilengkapi penginapan, tempat bermain anak, ATV, dan lain-lain. Yuk ajak keluarga, bestie, dan doi mu main ke sinii.. #heha #bogorhits #explorebogor #wisatabogor #bogortraveller ? Promosi - Satria Petir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com