LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), saat ini tengah mengembangkan Kawasan Pariwisata Terpadu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Parapuar.
Kawasan tersebut diambil dari dua kata dalam bahasa setempat atau Bahasa Manggarai, yakni "para"yang berarti pintu atau gerbang dan "puar" yang berarti hutan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Spot Diving di Labuan Bajo NTT
Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan yang merupakan hutan produksi, Hutan Nggorang Bowosie.
Kendati belum selesai dibangun, namun parapuar kini sudah banyak dikunjungi warga.
Menurut pandangan Kompas.com, kebanyakan warga datang pada sore hari untuk menikmati pemandangan Labuan Bajo dari ketinggian dan menanti matahari terbenam alias sunset.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, di atas lahan seluas 400 hektar itu nantinya akan ada empat zona yang dibangun, termasuk salah satunya Zona Budaya.
"Pengunjung dapat mempelajari dan menikmati kebudayaan dan kehidupan alam Flores selain menikmati ketenangan dan keindahan alam Labuan Bajo yang berkontur hutan dan perbukitan," kata Shana saat ditemui di Labuan Bajo, Jumat (2/11/2023).
Baca juga: 5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh
Adapun pengembangan Zona Budaya terdiri dari Pusat Budaya (Cultural Center) seperti Hikayat Komodo, Cultural Perfomance Park, Museum, Agriculture Tourism, Culture Gallery, Ring of Fire Flores View, dan Pray Hill serta atraksi penunjang lainnya yang ikut mendukung pariwisata dan menonjolkan budaya NTT.
Area ini akan menjadi tempat unjuk budaya Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama), seperti tari-tarian, musik, nyanyian, struktur bangunan, kuliner, hingga permainan tradisional.
Dengan semua fasilitas dan daya tarik tersebut, Zona Budaya Parapuar akan ditawarkan dalam berbagai paket wisata sehingga para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman jelajah budaya Floratama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.