KOMPAS.com - Dataran tinggi Dieng di Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah menawarkan beragam destinasi wisata yang indah. Mulai dari candi, telaga, kawah, bukit, dan sebagainya.
Dari sekian banyak wisata Dieng, Sumur Jalatunda merupakan obyek wisata yang unik. Sumur Jalatunda Dieng merupakan sumur raksasa sekaligus yang terbesar di Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com dan Tribun News Wiki.
Baca juga:
Secara administratif, Sumur Jalatunda Dieng masuk wilayah Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Lantas, apa daya tarik Sumur Jalatunda Dieng? Simak ulasannya berikut ini.
Sumur Jalatunda Dieng bukanlah sumur pada umumnya, karena terbentuk dari sebuah proses geologi. Berdasarkan informasi dari situs Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, sumur raksasa ini, berasal dari kepundan Gunung Prahu Tua yang meletus bersamaan dengan terbentuknya dataran tinggi Dieng
Pasca letusan, kepundan atau kawah gunung tersebut kemudian terisi air hujan dan berubah menjadi sumur yang sangat besar dan dalam, seperti dikutip dari Kompas.com (22/10/2023).
Karena terbentuk akibat proses geologi, maka bentuk sumur raksasa itu berbeda dari sumur pada umumnya. Melainkan, sebuah lubang besar dengan air yang menggenang di dasarnya.
Namun, berdasarkan informasi dari Tribun Jateng, air di Sumur Jalatunda berwarna kehijauan, yang menandakan kadar tembaga tinggi di dalamnya. Kondisi ini membuat air di Sumur Jalatunda tidak bisa dikonsumsi lantaran dapat menyebabkan keracunan.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Sumur Jalatunda Dieng memiliki diameter sepanjang 90 meter, sehingga disebut sebagai sumur raksasa dan terbesar di Indonesia, berdasarkan informasi dari situs Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara.
Sementara itu, kedalaman Sumur Jalatunda Dieng mencapai 100 meter. Sementara, dinding sumur merupakan tebing tinggi yang ditumbuhi gulma liar yang lebat, tanpa pagar pembatas.
Oleh sebab itu, pengunjung harus berhati-hati agar tidak terperosok. Untuk melihat Sumur Jalatunda Dieng, pihak pengelola wisata telah menyediakan tempat khusus bagi pengunjung agar lebih aman.
Baca juga:
Ada sejumlah mitos yang beredar mengenai Sumur Jalatunda Dieng. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, barang siapa yang dapat melempar batu hingga melintasi sumur maka cita-citanya akan tercapai, dilansir dari Tribun News Wiki.
Mitos itu berkaitan dengan nama Sumur Jalatunda, yang berasal dari kata jala dan tunda. Jala berarti jaring, sedangkan tunda memiliki arti belum terlaksana.
Jika diartikan, Sumur Jalatunda berarti sumur yang dapat menjaring atau menampung semua permintaan yang selama ini tertunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.