Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Teh Tambi Wonosobo, Wisata Peninggalan Belanda di Dekat Dieng 

Kompas.com - 19/08/2023, 14:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Berbicara mengenai tempat wisata di Wonosobo, mayoritas masyarakat  akan teringat dengan dataran tinggi Dieng. Namun ternyata, ada wisata kebun teh di Wonosobo yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, yaitu kebun teh Tembi.

Lokasi kebun teh Tambi berada di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jarak menuju kebun teh Tambi dari dataran tinggi Dieng sekitar 16 kilometer (km) atau sekitar 43 menit berkendara.

Baca juga:

Kebun teh seluas 830 hektare ini, menawarkan pemandangan pegunungan di sekelilingnya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, kebun teh Tambi berada di ketinggian antara 800 – 2.000 mdpl sehingga memiliki udara sejuk.

Selain panorama alam, kebun teh Tambi memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui, sebagai berikut.

Sejarah kebun teh Tambi

Kebun Teh Tambi WonosoboShutterstock/Naufal Image Kebun Teh Tambi Wonosobo

Perkebunan teh Tambi berdiri sejak 1865, di masa penjajahan Belanda, berdasarkan informasi dari website Dinas Pariwisata Wonosobo.

Awalnya perkebunan teh Tambi dimiliki oleh Belanda yaitu Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet.

Setelah Indonesia merdeka, perkebunan teh tersebut diambil alih oleh negara Indonesia, dijual kepada NV Eks Pegawai Perkebunan Negara (PPN) Sindoro Sumbing pada 1954 perkebunan.

Selanjutnya, NV Eks Pegawai Perkebunan Negara (PPN) Sindoro Sumbing berkerja sama dengan pemerintah daerah Wonosobo mendirikan NV Tambi, yang sekarang dikenal dengan PT Tambi.

Jadi, kini kawasan kebun teh Tambi Wonosobo dikelola oleh PT Tambi.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com