Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket dan Jam Buka Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta

Kompas.com - 23/11/2023, 23:11 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Apakah kamu tengah mencari wisata anak di Yogyakarta? Jika iya, maka Agrowisata Bhumi Merapi bisa menjadi salah satu alternatif.

Obyek wisata yang berada Sleman ini, menggabungkan konsep wisata edukasi dan beragam spot foto Instagramable dalam satu lokasi, berdasarkan informasi dari situs Si Bakul Jogja.

Baca juga:

Jika ingin berkunjung, lokasinya berada di Jalan Kaliurang Km. 20, Sawungan, Hargobinangun, Kecamatan  Pakem, Kabupaten Sleman. Sebelum berkunjung, simak dulu informasi harga tiket, jam buka, dan daya tarik Agrowisata Bhumi Merapi, berikut ini.

Daya tarik Agrowisata Bhumi Merapi

Salah satu spot foto di Agrowisata Bhumi Merapi, Sleman YogyakartaShutterstock/Eria Arum Salah satu spot foto di Agrowisata Bhumi Merapi, Sleman Yogyakarta

Obyek wisata yang buka pada 2015 ini, berada di kaki Gunung Merapi, sesuai dengan namanya Agrowisata Bhumi Merapi.

Obyek wisata ini menawarkan beragam kegiatan edukasi kepada pengunjung, khususnya anak-anak. Pengunjung anak-anak dapat berinteraksi dengan beragam satwa di Agrowisata Bhumi Merapi, berdasarkan informasi dari Visiting Jogja.

Baca juga:

Mulai dari memberi makan satwa, memberi minum kambing, menyentuh ular dan kura-kura, serta masih banyak lainnya. Pada pos satwa tersebut, wisatawan akan didampingi oleh pemandu.

Anak-anak juga dapat belajar mengenai pertanian di Agrowisata Bhumi Merapi. Baik pertanian dengan sistem konvensional maupun metode modern seperti hidroponik. Agrowisata Bhumi Merapi juga menawarkan pengalaman menunggang kuda bagi wisatawan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Selain wisata edukasi, Agrowisata Bhumi Merapi juga menyediakan beragam spot foto Instagramable, tepatnya di area Langlang Buana.

Sesuai namanya, area ini menyediakan spot foto Instagramable dengan tema landmark terkenal dari berbagai negara di dunia.

Area yang terinspirasi Santorini Yunani di Agrowisata Bhumi Merapi YogyakartaShutterstock/Gatot Adri Area yang terinspirasi Santorini Yunani di Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta

Sebut saja, Santorini (Yunani), rumah bergaya Eropa, Arab Street yang terinsporasi dari perkampungan di Timur Tengah, rumah Hobbit, dan sebagainya. Obyek wisata ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti warung, toilet, mushola, dan area parkir.

Harga tiket Agrowisata Bhumi Merapi

Harga tiket masuk Agrowisata Bhumi Merapi cukup terjangkau yakni Rp 35.000 per orang, berlaku pada weekday dan weekend. Namun, tiket itu belum termasuk sejumlah wahana berbayar di dalamnya.

Berikut sejumlah wahan berbayar di Agrowisata Bhumi Merapi.

  • Memberi minum kambing, harga tiket Rp 5.000 per orang
  • Memberi makan rusa, harga tiket Rp 5.000 per orang
  • Berkuda, harga tiket Rp 20.000 untuk satu kali putaran
  • Memberi makan kelinci, harga tiket Rp 5.000 per orang

Baca juga:

Jam buka Agrowisata Bhumi Merapi

Obyek wisata ini buka setiap hari. Jam buka Agrowisata Bhumi Merapi mulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com