Arung jeram olahraga sekaligus wisata adrenalin, namun berisiko dan berbahaya.
Meski begitu, arung jeram tetap menjadi kegiatan seru, aman, dan menyenangkan bila dilakukan dengan pendampingan yang tepat.
Baca juga: Liburan 2 Hari 1 Malam ke Kulon Progo, Butuh Bujet Berapa?
Atlet FAJI sekaligus pendamping arung jeram untuk desa, Ruly Zuda Prananda mengungkapkan, Sungai Progo sangat bagus untuk berkembang jadi tempat olahraga sekaligus wisata.
Pada musim kemarau seperti sekarang, sungai terlihat tetap lebar, debit air rendah, arus sungai tidak deras. Jeram yang muncul di antara Samudera Raksa-Bendung berada pada tingkat bahaya menengah.
Kondisi sungai di musim seperti ini cocok untuk lomba down river race, sprint head to head, sprint.
“Lebarnya dapat, kedalamannya cukup, arus juga bagus. Tapi, untuk pemula tetap harus ada pemandunya," kata Zuda.
Ia berharap, sport tourism berkembang di desa-desa di tepian Sungai Progo ini. Selain itu, turut bertumbuh pula atlet lokal untuk arung jeram.
Baca juga: 5 Aktivitas di Pari Klegung, Santap Kuliner Kulon Progo dan ke Museum
Pendamping desa wisata Banjaroyo, Rokhmadu Inuhayi mengungkapkan, wacana mengembangkan potensi sungai lewat olahraga sejatinya sudah muncul sejak 2009-2010.
Mimpi itu belum pernah terealisasi karena keterbatasan sumber daya manusia.
Pemanfaatan sungai ini untuk wisata pun baru dimulai lewat kompetisi arung jeram kali ini.
Ia berharap, upaya tersebut bisa tumbuh seiring dengan Desa Banjaroyo yang memiliki banyak potensi wisata, seperti embung, agro wisata, desa wisata, kebun buah di dusun-dusun, hingga ampitheater.
“Harapan ke depan kami ingin bisa berkembang sport tourism,” kata Rokhmadu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram