Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Maskapai Timbang Berat Badan Penumpang Sebelum Naik Pesawat

Kompas.com - 10/02/2024, 12:55 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Penting untuk mengetahui seberapa besar berat yang dapat diangkut oleh pesawat, termasuk bila maskapai penerbangan tersebut beroperasi di area dengan panas ekstrem.

Pasalnya, ada kemungkinan maskapai penerbangan untuk mengurangi bobot pesawat mereka agar bisa lepas landas.

"Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa berat badan tidak hanya memengaruhi jarak lepas landas yang sebenarnya, tapi juga memengaruhi kemampuan untuk menanjaki rintangan setelahnya," jelas profesor lainnya di Embry-Riddle Aeronautical University, Bob Thomas.

Baca juga:

Penimbangan berat badan memang dilakukan secara berkala

Ilustrasi penumpang berjalan di dalam kabin pesawat.Lais Calisto/ Freepik Ilustrasi penumpang berjalan di dalam kabin pesawat.

Setiap pesawat punya bobot maksimum yang ditetapkan guna memastikan pesawat tersebut aman untuk terbang, dikutip dari Euronews.

Terkait hal ini, biasanya maskapai penerbangan mengambil data resmi dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) guna memperkirakan berat pesawat, tapi ada pula maskapai penerbangan yang menimbang standar berat mereka sendiri.

Finnair memilih melakukan pengukuran sendiri guna memperoleh gambaran yang lebih akurat terkait bobot penumpang dan bagasi kabin.

Akan tetapi, otoritas keselamatan mewajibkan mereka melakukan survei setiap lima tahun sekali. 

"Kami membutuhkan data untuk musim dingin dan musim panas - pada musim dingin, penumpang biasanya memakai pakaian yang lebih berat, yang berdampak pada berat badan," ucap Tallqvist.

Adapun setelah penimbangan berat badan penumpang dilakukan, maskapai penerbangan tersebut akan mengirim datanya ke Badan Transportasi dan Komunikasi Finlandia untuk verifikasi. 

Berat tersebut akan digunakan untuk perhitungan muatan tahun 2025-2030.

Baca juga: Menurut Pilot, Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Naik Pesawat

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com