KOMPAS.com - Kelelahan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pilot yang tengah menerbangkan pesawat.
Baru-baru ini, pilot Batik Air tertidur di tengah penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, akibat kurang istirahat.
Baca juga: Menurut Pilot, Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Naik Pesawat
Sebelumnya pada tahun 2022, ada pula pilot Ethiopian Airlines tertidur di ketinggian 37.000 kaki (sekitar 11,27 kilometer).
Dalam dunia penerbangan, terdapat mode otopilot atau pilot otomatis. Mode ini menjadi solusi bila pilot butuh beristirahat sejenak saat menerbangkan pesawat.
Dikutip dari News18.com, Selasa (12/3/2024), mode otopilot memungkinkan pilot untuk mengoperasikan pesawat berdasarkan instruksi yang telah diprogram sebelumnya.
Aktivasi otopilot terjadi setelah mencapai ketinggian tertentu pasca-lepas landas dan dalam kondisi cuaca yang aman.
Baca juga:
Meskipun otopilot mengambil alih kendali pesawat, mematikan otopilot sebelum mencapai bandara tujuan tetap menjadi langkah penting untuk menghindari bahaya.
Alarm peringatan akan berbunyi di kokpit jika pilot tertidur tanpa mematikan otopilot dan pesawat sudah melewati tujuan.
Terlepas dari keberadaan otopilot, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah pilot boleh tidur selama penerbangan atau tidak.
Secara garis besar, pilot diizinkan beristirahat sejenak pada penerbangan jarak jauh, dan kadang-kadang pada penerbangan jarak pendek jika lelah melanda.
Akan tetapi, harap diperhatikan bahwa peraturan setiap maskapai penerbangan berbeda.
Selain itu, peraturan ketat diberlakukan dan air traffic control (kontrol lalu lintas udara) mengawasi pesawat secara terus-menerus sehingga instruksi merekalah yang menjadi prioritas utama.
Baca juga:
View this post on Instagram