KOMPAS.com - Toilet di pesawat merupakan salah satu hal yang sering dipertanyakan mengenai cara kerjanya. Terutama bagaimana pembuangan limbah toilet tersebut dilakukan.
Bagi Anda yang sering bepergian menggunakan pesawat, tentu menggunakan toilet pesawat akan terasa biasa saja.
Namun, apa sebenarnya yang terjadi saat kita menggunakan toilet di pesawat terutama saat mengudara.
Baca juga: Pramugari Ini Sarankan Penumpang Tak Minum Kopi di Pesawat, Mengapa?
Dilansir dari CNN Travel, Jumat (15/03/2024) Penggunaan air untuk membasuh toilet pesawat tidak diperbolehkan karena pembatasan berat pesawat. Sebagai alternatif, pesawat menggunakan udara.
Lihat postingan ini di Instagram
Sistem evakuasi standar menggunakan tekanan udara diferensial untuk mengosongkan wadah, didesain oleh James Kemper pada tahun 1975.
Tangki limbah, tempat semua residu dari toilet berkumpul, umumnya terletak di bagian belakang pesawat, dan kadang-kadang juga di bagian depan.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Sandiaga Ungkap RI Kekurangan 300 Pesawat
Saat tombol flush ditekan, katup di bagian bawah kloset toilet terbuka, menghubungkannya dengan pipa di bawahnya. Pipa dan tangki limbah tersebut diberi tekanan, sehingga ketika katup terbuka, tercipta vakum yang menarik keluar isi kloset
Nigel Jones, seorang pakar teknik penerbangan dari Kingston University di London menjelaskan bahwa proses vakum ini terus berlangsung saat pesawat berada di udara.
Namun, ketika pesawat mendarat, tekanan diferensial tidak relevan lagi, sehingga sistem flush toilet dioperasikan oleh pompa yang menciptakan vakum di tangki.
Saat pesawat mencapai ketinggian dan tekanan diferensial di tangki meningkat, vakum secara alami terbentuk dan pompa berhenti beroperasi.
Baca juga: Cuaca Buruk, 2 Pesawat Wings Air Putar Balik ke Lombok
Kloset toilet dilapisi dengan teflon untuk mencegah penempelan residu, sehingga tekanan diferensial dapat membersihkan mangkuk dengan cepat dan efisien.
Tidak hanya itu, tangki limbah yang terisi harus secara rutin dikosongkan melalui kendaraan layanan bandara yang dikenal sebagai honey wagons. Proses ini telah teruji selama 50 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.