Area Dotonbori telah menjadi pusat hiburan selama 400 tahun sejak awal tahun 1600-an. Awalnya dimulai oleh seorang pengusaha lokal yang melebarkan tepian Sungai Dotonbori dengan harapan meningkatkan peluang komersial.
Dalam waktu 50 tahun, area ini telah memiliki enam teater kabuki dan lima teater bunraku (boneka), menjadikannya makin populer.
Sekarang, Dotonbori dikenal dengan pemandangan kota neon futuristiknya yang mencerminkan optimisme Jepang pada masa neon sebagai teknologi baru.
Baca juga: 6 Destinasi Wisata Populer di Jepang Selain Tokyo yang Menarik untuk Dikunjungi
Salah satu ikon yang terkenal di area ini adalah Glico Man, papan reklame besar yang pertama kali dipasang pada tahun 1935.
Dengan suasana retro-futuristiknya, Dotonbori tetap menjadi daya tarik bagi penduduk lokal maupun wisatawan yang mencari pengalaman metropolitan Jepang yang khas.
Pada tanggal 18 Maret 628, ketika ibu kota Jepang berada di Asuka, Hinokuma Hamanari dan saudaranya, Takenari, menemukan patung Avalokitesvara Bodhisattva di Sungai Sumida.
Haji no Nakatomo kemudian mendirikan kuil untuk patung tersebut. Pada tahun 645, pendeta Buddha bernama Shokai membangun aula untuk Kannon dan menyembunyikan patung tersebut dari pandangan umum setelah mendapatkan wahyu dalam mimpinya.
Sejak itu, patung tersebut tidak pernah diungkap. Senso-ji, kuil tertua di Tokyo, juga dikenal sebagai Asakusa Kannon, menarik 30 juta pengunjung setiap tahunnya.
Baca juga: 5 Area Wisata Terbaik di Kyoto, Ada Kuil Fushimi Inari dan Ninenzaka
Pada zaman modern ini, Asakusa telah menjadi pusat budaya populer dengan berbagai aktivitas seni dan hiburan.
Taman Nara adalah salah satu area yang wajib dikunjungi di Kota Nara. Dengan luas mencapai 660 hektar, taman ini terkenal dengan rusa-rusa yang berkeliaran bebas dan kuil-kuil yang terkenal di dunia.
Memberi makan rusa adalah daya tarik tersendiri dan kerupuk khusus dijual di sekitar taman. Selain itu, terdapat rumah teh tradisional dan kios yang menjual makanan ringan dan cinderamata.
Kuil Todaiji dengan patung Buddha setinggi 15 meter merupakan kuil paling bergengsi di antara tujuh kuil besar di Nara.
Baca juga: Pilar Kuil Warisan Dunia UNESCO di Nara Jepang Dirusak Turis
Sedangkan Kuil Kasugataisha, yang berada di seberang taman dari Todaiji, terkenal dengan bangunan kuil berwarna merah terang dan putih serta lentera kuningan yang indah. Dua kali setahun, lentera tersebut dinyalakan pada musim dingin dan musim panas.