Masjid Jami An-Nawier termasuk masjid bersejarah di Pekojan yang dibangun sejak tahun 1760-an.
Lokasi persisnya ada di Jalan Pekojan Raya Nomor 71, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Menurut penjelasan pengurus Masjid Jami An-Nawier, Diki, salah satu icon masjid ini yaitu 33 pilar di dalam masjid. Maknanya sebagai pengingat bacaan tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33.
"Icon masjid ini punya 33 pilar, yang menampakkan ini bangunan Eropa zaman dahulu," kata Diki di Masjid Jami An-Nawier, Sabtu (30/3/2024).
Keberadaan masjid ini di Pekojan menjadi salah satu bukti bahwa komunitas Arab merupakan komunitas terbesar di Batavia.
Selain mengadopsi unsur budaya Eropa, arsitektur masjid ini juga mendapat pengaruh dari gaya Timur Tengah, China, dan Jawa.
Baca juga: Spot Hidden Gem Jakarta Barat, Bisa Nongkrong Sambil Main Game Jadul
Masjid Langgar Tinggi menjadi tempat ibadah sekaligus cagar budaya yang dibangun pada tahun 1829. Lokasinya di Jalan Pekoan Raya Nomor 43, , Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Pada dasarnya, langgar sama artinya dengan masjid, yang difungsikan sebagai tempat ibadah.
Langgar Tinggi dibangun oleh seorang Kapitan Arab pertama di Batavia benama Syekh Said bin Naum. Mayoritas langgar ini didatangi oleh orang-orang India yang berdagang.
Arsitektur bangunan Langgar Tinggi mengadopsi gaya Eropa, Moor, China, dan Jawa. Ini dapat dilihat dari bentuk jendela, serta mimbar yang ada di dalam langgar.
Baca juga: Masjid Langgar Tinggi, Saksi Perkembangan Kampung Arab di Pekojan Jakarta Barat
Masjid Jami Angke berdiri sejak tahun 1761, atau sekitar tiga abad yang lalu.
Menurut keterangan dari pengurus Masjid Jami Angke, Mohammad Abyan Abdillah, arsitektur masjid ini mengadopsi gaya Belanda, Bali, Jawa, Maroko, dan China.
"Bangunannya dibentuk seperti bangunan orang Belanda supaya tidak terdeteksi sebagai perlawanan kepada pemerintah Belanda pada saat itu," kata Abyan di Masid Jami Angke, Jakarta Barat, Sabtu (30/3/2024).
Ia melanjutkan, pada saat itu pemerintah Belanda hanya mengetahui bahwa masjid ini difungsikan sebagai tempat ibadah.
Padahal, kenyataannya masjid ini dijadikan sebagai tempat merancang strategi peperangan melawan Belanda.
Tepat di depan Masjid Jami Angke, terdapat makam Pangeran Tubagus Angke atau dikenal sebagai Pangeran Jayakarta II.
Baca juga: Kisah Kelenteng Fat Cu Kung Jakarta Barat, Tempat Berdoa Kepada Dewa Rezeki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram