Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bangsal Kepatihan, Lokasi Open House Sri Sultan HB X

Kompas.com - 17/04/2024, 17:18 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, membuka pintu Bangsal Kepatihan untuk menyambut lebih dari 3.000 tamu pada momentum open house Idul Fitri 2024. 

Acara ini dilaksanakan pada Selasa (16/04/2024) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Silaturahmi ini berlangsung tepat pada hari pertama masuk, setelah libur Hari Idul Fitri 2024.

Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan didampingi oleh sang istri, GKR Hemas, serta Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dan istri, GBKRAA Paku Alam. 

Ribuan masyarakat memadati kantor Gubernur DIY untuk bersalaman langsung dengan pimpinan daerah tersebut. Antrian pun mengular hingga gerbang Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Baca juga:

Sekda DIY Beny Suharsono menjelaskan bahwa open house tersebut diselenggarakan untuk menerima seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali yang ingin bersilaturahmi dengan Sri Sultan dan jajaran. 

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Bangsal Kepatihan sendiri adalah pendopo berbentuk Joglo terbuka tanpa dinding. 

Pada masa silam, tempat ini digunakan untuk menyelenggarakan hajatan Sultan dan telah menjadi saksi sejarah beberapa peristiwa penting dalam skala nasional.

Mengutip dari laman resmi Kemdikbud, kompleks bangunan ini berdiri pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I.

Suasana antrean masyarakatbyang hendak bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X Selasa, (16/4/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana antrean masyarakatbyang hendak bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X Selasa, (16/4/2024)

Awalnya merupakan kantor kerja Pepatih Dalem atau rijkbestuurder sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal. 

Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, terutama dalam konteks perundingan antara komisi Belanda dan Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan.

Pada masa pendudukan Jepang tepatnya pada 1942, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengambil kebijaksanaan bahwa tempat kerja pepatih–dalem dipindahkan dari kepatihan ke keraton. Hal ini menandai perubahan dalam pemerintahan di Yogyakarta.

Bangunan Kompleks Kepatihan sendiri ditetapkan sebagai Cagar Budaya dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.07/PW.007/MKP/2010.

Bangunan tersebut terletak di Jalan Malioboro No. 52-54, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta.

Saat ini Bangsal Kepatihan masih sering digunakan untuk menerima tamu penting yang datang ke Yogyakarta.  

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com