Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Wisata ke Mentawai untuk Pertama Kali, Cari Banyak Informasi

Kompas.com - 19/04/2024, 09:04 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pada Rabu (17/4/2024), Anthony Kiedis, vokalis band rock Amerika Serikat (AS) Red Hot Chili Peppers disebut mengunjungi Kepulauan Mentawai. Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram resmi band tersebut, @chilipeppers

Sebagai informasi, Kepulauan Mentawai berada di pesisir barat Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kepulauan ini masuk wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Baca juga: Vokalis Red Hot Chili Peppers Disebut Kunjungi Mentawai, di Mana Lokasinya?

Menurut Aeri dari Blue Ocean Tour Island (Wisata Pulau Sumbar), biro perjalanan ke Kepulauan Mentawai yang sudah berdiri sejak tahun 2014, sebagian besar pengunjung kepulauan ini adalah wisatawan mancanegara (wisman).

"Turis lokal (waktu) itu sangat jarang sekali untuk berkunjung ke Mentawai, dulu lebih ramainya bule-bule dari Amerika Selatan, dari Eropa. Mereka pakai tour guide dari sana," tutur Aeri kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2024).

Hingga saat ini pun, lanjutnya, kunjungan ke Kepulauan Mentawai lebih didominasi wisman. 

Aeri menuturkan, umumnya wisman mengikuti ritme kehidupan penduduk di wilayah tersebut, antara lain melihat keseharian sikere (ahli pengobatan dan ritual di suku mentawai), menangkap ikan, dan berburu. 

Selain itu, wisman juga berselancar. Sebab, menurut Aeri, spot-spot berselancar yang ciamik bisa di temukan hampir di tiap sudut Kepulauan Mentawai.

Bila kamu ingin berkunjung ke Kepulauan Mentawai untuk pertama kalinya, Aeri membagikan sejumlah tips berikut ini:

Baca juga:

Tips wisata ke Mentawai untuk pemula

1. Cari informasi sebanyak-banyaknya

Aeri (tengah) bersama penduduk Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.Dok. Blue Ocean Tour Island Aeri (tengah) bersama penduduk Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Aeri menganjurkan calon wisatawan ke Kepulauan Mentawai untuk mencari tahu sebanyak-banyaknya sebelum berkunjung.

Mencari informasi penting dilakukan agar mereka tidak "kaget" dan bingung setibanya di wilayah tersebut. 

"Mereka harus banyak bertanya juga tentang keseharian (penduduk) Mentawai," tuturnya.

Aeri memberi contoh, wisatawan harus menaiki perahu untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Biasanya tarif naik kapal di kepulauan tersebut bisa mahal, tergantung tujuan.

Baca juga:

2. Gunakan jasa pemandu

Ilustrasi salah satu pulau di Kepulauan Mentawai. SHUTTERSTOCK/AKSENOVDEN Ilustrasi salah satu pulau di Kepulauan Mentawai.

Jika ragu, lanjut Aeri, calon wisatawan bisa menggunakan jasa biro perjalanan dan pemandu.

"Karena nanti sampai di sana mereka bingung, nyari penginapannya di mana? Transportasi kapalnya di mana?" kata dia. 

Menurutnya, biro perjalanan ke Kepulauan Mentawai bisa dicari di internet dan media sosial.

Ia menyarankan, carilah biro perjalanan yang benar-benar paham akan Kepulauan Mentawai sehingga wisatawan tidak akan "dilempar-lempar" yang berakibat bisa membuat bujet membengkak.

Baca juga: Dampak Pandemi Corona, Turis Asing Tertahan di Mentawai

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

3. Tentukan tujuan dari awal

Ilustrasi pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.Dok. Shutterstock/aksenovden Ilustrasi pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Sebelum tiba di Kepulauan Mentawai dari Kota Padang, calon wisatawan dianjurkan menetapkan destinasi tujuan mereka di wilayah tersebut.

"Lebih disarankan juga dari Padang langsung tentukan destinasinya. Jangan dari Tuapejat langsung ke (Pulau) Siberut. Lumayan gede juga biayanya," kata Aeri.

Tarif dan durasi naik kapal dari satu pulau ke pulau lainnya bisa variatif, dari 10 menit hingga tiga jam, tergantung jarak. Durasi tersebut tentu bisa memengaruhi lama tinggal dan aktivitas wisatawan di Kepulauan Mentawai. 

"Kalau untuk wisatawan pemula, itu bagusnya ke Tuapejat. Buat pemula, ya," kata Aeri.

Ia menjelaskan bahwa Tuapejat merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jarak dari Tuapejat ke sejumlah pulau juga relatif lebih dekat yaitu sekitar 10-15 menit. 

Adapun calon wisatawan juga bisa pergi ke Pulau Siberut yang memiliki spot berselancar. Aeri pun mengibaratkan Pulau Siberut sebagai "playground" (area bermain) berkat banyaknya aktivitas yang bisa dijajal wisatawan.

Akan tetapi, durasi naik kapal dari Pulau Siberut ke sejumlah pulau lainnya lebih lama yaitu mulai dua jam. 

Baca juga: Mengenal Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia

4. Waktu terbaik ke Mentawai

Ilustrasi Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.Dok. Shutterstock/dhsirirui Ilustrasi Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.

Aeri menyampaikan, waktu terbaik untuk mengunjungi Kepulauan Mentawai salah satunya adalah pada awal tahun. 

"Di awal tahun sama di akhir tahun karena di pertengahan tahun itu kadang musim ombak. Ombaknya gede-gede," jelasnya.

Baca juga: Dampak Pariwisata Mentawai Belum Dinikmati Masyarakat

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com