Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Taman Nasional di Indonesia yang Dapat Pengakuan UNESCO

Kompas.com - 20/04/2024, 13:20 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika menggemari wisata alam dan petualangan, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di Indonesia adalah taman nasional. 

Di taman nasional, wisatawan tidak hanya bisa melihat satwa endemik, tapi juga menjajal berbagai kegiatan. Misalnya, di Taman Nasional Komodo ada aktivitas trekking

Baca juga: Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Bertambah pada 2023

Selain daya tarik tersebut, sejumlah taman nasional di Indonesia juga diakui oleh UNESCO, salah satu badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkontribusi membangung budaya perdamaian, perkembangan berkalnjutan, pengentasan kemiskinan dan dialog interkultural lewat pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi, dan informasi.

Berikut beberapa taman nasional di antaranya, dikutip dari laman Indonesia.Travel dan sumber lainnya, Jumat (19/4/2024):

Taman nasional di Indonesia yang diakui UNESCO

1. Taman Nasional Komodo

Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).SHUTTERSTOCK/SERGEY URYADNIKOV Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur dan telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia (World Nature Heritage Site) oleh UNESCO sejak tahun 1991. 

Selain komodo, kawasan ini menjadi rumah bagi beragam satwa liar, termasuk kuda, kerbau liar, rusa, babi hutan jantan, ular, monyet, dan berbagai jenis burung. 

Selain itu, kehidupan lautnya membuat Taman Nasional Komodo jadi destinasi yang wajib dikunjungi para pencinta alam dan petualangan.

Baca juga:

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Induk Badak bernama Kasih dilaporkan melahirkan satu anak badak baru di Taman Nasional Ujung Kulon.Dok. TNUK Induk Badak bernama Kasih dilaporkan melahirkan satu anak badak baru di Taman Nasional Ujung Kulon.

Dilansir dari laman Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten masuk daftar Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 1991.

Kawasan ini menjadi lokasi konservasi bagi badak jawa yang terancam punah.

Pulau Panaitan, Handeleum, dan Peucang adalah tempat wisata utama yang bisa dikunjungi di kawasan ini.

Baca juga:

3. Taman Nasional Tanjung Puting

Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi pusat konservasi orangutan terbesar di dunia. Salah satu Taman Nasional di Kalimantan Tengah. Shutterstock/arikbintang Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi pusat konservasi orangutan terbesar di dunia. Salah satu Taman Nasional di Kalimantan Tengah.

Berlokasi di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Tanjung Puting pada awalnya ditujukan sebagai cagar alam dan suaka margasatwa tahun 1936. 

Pada tahun 1977, Suaka Margasatwa Tanjung Puting masuk dalam daftar Cagar Biosfer UNESCO di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1984, suaka margasatwa ini memperoleh status taman nasional.

Beragam ekosistem bisa dijumpai di taman nasional ini, mulai dari hutan hujan, hutan bakau, sampai hutan rawa air tawar.

Satwa endemik di kawasan ini adalah orangutan, ditambah aneka satwa lainnya, antara lain monyet merah, kucing liar, bekantan, dan beruang. 

Baca juga: 5 Pesona Tanjung Puting Kalimantan, Konservasi Orangutan Terbesar di Dunia

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

4. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz di Papua. Dok. Shutterstock Taman Nasional Lorentz di Papua.

Taman Nasional Lorentz di Papua telah diakui sebagai bagian dari Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 1999. 

Dikutip dari Kabar BUMN, kawasan ini disebut memiliki keanekaragaman hayati yang terlengkap di Asia Pasifik.

Taman Nasional Lorentz juga dikenal sebagai salah satu kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.

Baca juga: Panduan Wisata ke Taman Nasional Lorentz yang Masuk Google Doodle

5. Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan Sumatera menjadi salah satu spesies yang dilindungi di Taman Nasional Gunung LeuserShutterstock/Mazur Orangutan Sumatera menjadi salah satu spesies yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser berlokasi di Aceh dan Sumatera Utara, di dalam wilayah bernama Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera) yang telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 2004. 

Di kawasan ini, wisatawan bisa memperoleh pengalaman menjelajahi ekosistem hutan hujan tropis. Mereka juga bisa menyaksikan orangutan yang telah direhabilitasi di habitat aslinya.

Baca juga: Serial Dokumenter Taman Nasional Dunia dari Netflix dan Obama, Ada TN Gunung Leuser

6. Taman Nasional Kerinci Seblat

Objek wisata Rawa Bento di Taman Nasional Kerinci Seblat. Wikimedia Commons/Yurianto Objek wisata Rawa Bento di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Taman Nasional Kerinci Seblat dikenal sebagai taman nasional terbesar di Pulau Sumatera yang mencakup Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Sama seperti Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat juga masuk wilayah Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 2004. 

Kawasan ini berperan sebagai tempat perlindungan bagi ribuan spesies tanaman, termasuk Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum.

Baca juga: TN Kerinci Seblat Wilayah III Terapkan Tarif Retribusi mulai Rp 5.000

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com