Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2023, 17:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Taman Nasional Tanjung Puting adalah kawasan konservasi yang berlokasi di semenanjung barat daya Provinsi Kalimantan Tengah. Tepatnya di Teluk Pulai, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kawasan konservasi ini, menyimpan sejuta pesona. Salah satunya adalah tempat konservasi orangutan terbesar di dunia, berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca juga:

Kompas.com merangkum pesona Taman Nasional Tanjung Puting, sebagai berikut:

1. Luas 415.040 hektare

Taman Nasional Tanjung Puting memiliki luas mencapai 415.040 hektare, atau sekitar enam kali luas DKI Jakarta. Dalam satu dasawarsa terakhir, Tanjung Puting telah menjelma menjadi destinasi wisata andalan di Pulau Kalimantan, berdasarkan informasi dari situs Visit Kotawaringin Barat.

Pada 1936, kawasan ini menjadi cagar alam dan suaka margasatwa. Kemudian, ditetapkan sebagai taman nasional pada 1984, berdasarkan informasi dari situs Pariwisata Kalimantan Tengah.

Taman nasional ini, berada di ketinggian 0-100 mdpl. Ekosistem kawasan ini berupa hutan hujan tropis, dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan bakau, hutan pantai, dan hutan sekunder

2. Konservasi orangutan terbesar di dunia 

Linda, orangutan betina dan dua bayi kembarnya tertangkap kamera petugas di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/7/2020).KOMPAS.com/Dok. Humas Balai TNTP Linda, orangutan betina dan dua bayi kembarnya tertangkap kamera petugas di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/7/2020).

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan tempat konservasi orangutan terbesar di dunia, berdasarkan informasi dari situs Pariwisata Kalimantan Tengah.

Populasi orangutan di Tanjung Puting diprediksi mencapai 30.000 hingga 40.000 ekor. Spesies kera besar tersebut menyebar di seluruh kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.

Selain orangutan, Tanjung Puting menjadi rumah bagi sejumlah satwa endemik yang dilindungi, seperti bekantan, monyet merah, beruang, rusa, dan kucing liar.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com