KOMPAS.com - Desa Wisata Cipta Karya di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mempunyai sejumlah pesona yang menarik untuk diketahui.
Tak heran jika Desa Wisata Cipta Karya terpilih sebagai Desa Wisata Terfavorit di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Pengumuman disampaikan dalam malam penganugerahan ADWI 2023 di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (27/8/2023).
Baca juga:
Desa Wisata Terfavorit ADWI 2023 terpilih melalui voting di video masing-masing desa di kanal Youtube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan juga penilaian juri.
“Saya meyakini sejak awal mencetuskan ajang ini, desa wisata bisa mendunia dan membuat Indonesia makin dikenal," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sambutannya, dikutip dari Kompas.com (28/8/2023).
Lantas, apa pesona Desa Cipta Karya? Simak ulasannya berikut ini.
Pengunjung bisa menjumpai bunga langka, yakni rafflessia tuan mudae dan rafflessia terkecil di dunia (rhizhantes lowii), saat berkunjung ke Desa Cipta Karya. Bunga langka tersebut tumbuh di Hutan Adat Kalong, berdasarkan informasi dari website Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf.
Selain rafflessia, adapula tanaman langka lainnya yakni anggrek kasut hijau (phapiophilum hooker). Wisatawan juga bisa menjumpai sejumlah satwa langka, seperti burung enggang, burung ruai, owa, kubung, beberapa jenis kupu-kupu, dan serangga hutan, kodok tanduk, dan sebagainya.
Wilayah Desa Cipta Karya mencakup hutan adat, yakni Hutan Adat Kalong. Hutan adat ini, merupakan bekas pemukiman purba masyarakat sub suku Dayak Bakati, yang sebarannya mencakup Kabupaten Bengkayang, Sambas, Singkawang, Mempawah, dan Kabupaten Landak.
Bekas pemukiman itu, kini menjadi situs hijau. Sebab, hutan adat tersebut ditumbuhi berbagai jenis tanaman asli hutan Kalimantan yang ditanam oleh masyarakat Dayak Bakati, yang mendiami tempat tersebut di masa lampau.
Pada beberapa titik di hutan adat ini, menjadi habitat bunga langka rafflessia tuan mudae.
Baca juga:
Desa wisata ini sudah berdiri sejak 1988, sehingga usianya mencapai 33 tahun, berdasarkan informasi dari website resminya. Desa Cipta Karya merupakan hasil penggabungan lima kampung, yaitu Kampung Ketiat, Kampung Riam Palayo, Kampung Seburo, Kampung Lamat Semalat, dan Kampung Selume.
Awalnya, desa wisata ini memiliki tiga dusun dan sepuluh RT. Namun, seiring perkembangan jumlah penduduk, maka jumlah dusun bertambah menjadi tujuh dusun dan 16 RT.
Lihat postingan ini di Instagram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.