Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelimutu, Keajaiban Alam Tanah Flores

Kompas.com - 25/11/2013, 16:07 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

BAGI Anda yang lahir tahun 1990-an mungkin telah mengenal Danau Kelimutu lewat gambar di uang nominal Rp 5.000. Kelimutu menjadi salah satu keajaiban alam di tanah Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mungkin banyak yang lebih mengenal danau ini dengan sebutan Danau Tiga Warna. Hal ini karena terdapat tiga danau berada dalam satu kawasan yang sama. Pun warna yang dimiliki ketiganya berbeda-beda.

Dua danau berada berdampingan, sedangkan satu danau lainnya berada terpisah terletak agak di lembah bukit. Pemandu wisata Kelimutu, Marcus, mengatakan dahulu pernah ketiga danau berwarna merah putih dan biru. "Seperti warna bendera Belanda," katanya.

Sedangkan sekarang, dua danau berdampingan salah satunya berwarna hijau gelap sedangkan yang lain berwarna hijau muda gradasi tosca. Sementara satu danau lain yang agak terpisah berwarna gelap cenderung ke hitam.

Penduduk setempat meyakini bahwa Danau Kelimutu merupakan tempat berkumpul roh para leluhur. Berubah-ubahnya warna danau pun terkait dengan kepercayaan para roh tersebut.

Menurut Marcus ketiga danau memiliki nama berbeda. Danau yang paling besar berwarna hijau gelap bernama Atapolo dipercaya sebagai kumpulan roh-roh jahat. Nuamuri Koofai yang berwarna hijau muda gradasi tosca merupakan kumpulan roh-roh orang muda. Sedangkan satu danau lain yang berwarna gelap bernama Mbupu adalah tempat berkumpul roh para orang tua.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Salah satu dari tiga Danau Kelimutu bernama Mbupu
Danau Kelimutu berada di Taman Nasional Kelimutu. Untuk bisa masuk ke Taman Nasional, pengunjung dikenakan tarif Rp 2.500 untuk orang lokal dan Rp 20.000 untuk turis asing. Jika menggunakan kendaraan pribadi bisa berhenti di pelataran parkir taman nasional yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pintu masuk.

Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, menapaki bebatuan bukit. Di samping kanan dan kiri jalan bebatuan ditumbuhi pepohonan yang dilindungi taman nasional. Kicauan binatang hutan taman nasional ibarat musik alami menemani sepanjang perjalanan.

Jalan batu yang ditapaki berakhir di menara pandang. Dari sana, terlihat jelas ketiga danau mengelilingi ada di sisi kanan dan kiri. Selain danau, menara pandang juga menampilkan kecantikan bumi Flores berupa pegunungan serta hamparan hijau sawah dan hutan.

Akomodasi

Danau Kelimutu berada di Desa Pemo, Kecamatan Moni, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Beruntung Ende telah memiliki bandar udara sehingga mudah diakses melalui jalur udara. Bandara H Hasan Aroeboesman berada di pusat kota.

Dari Jakarta, bisa melalui tiga rute penerbangan. Pertama dari Jakarta langsung menuju Ende, kemudian dari Jakarta menuju Kupang kemudian dilanjutkan ke Ende, atau dari Jakarta ke Denpasar kemudian menuju Ende.

Untuk mencari penginapan di Kelimutu, ada di Desa Moni yang merupakan desa terdekat dengan danau. Penginapan berupa homestay yang dikelola penduduk setempat.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Menara pandang di Danau Kelimutu. Dari sini terlihat ketiga danau di sisi kanan dan kiri
Pilihan lain, bisa pula menginap di pusat kota Ende, tak jauh dari bandara. Di sini bisa ditemui mulai dari hotel melati hingga hotel bintang tiga. Perjalanan dari pusat kota Ende memakan waktu sekitar 2 jam ke Kelimutu. Jalan yang dilalui berkelok-kelok dengan jurang dan tebing di sisi-sisinya. Jalanan dari pusat kota menuju ke taman wisata telah rapi di aspal. Hal ini sangat mendukung kegiatan wisatawan yang hendak menuju taman nasional.

Waktu

Saat berkunjung paling baik ke Kelimutu adalah pagi hari, ketika matahari perlahan-lahan merangsek menunggangi punggung bukit yang melingkupi danau. Untuk mendapatkan saat sunrise tersebut, bisa berangkat sekitar jam 03.00 WITA dari pusat kota Ende, atau jam 04.00 dari Desa Moni.

Sedangkan jika mengejar momen, datanglah pada saat upacara adat "Pati Ka Du'A Bapu Ata Mata" atau upacara Patika. Patika merupakan upacara adat memberi makan kepada arwah para leluhur. Upacara dilaksanakan setiap tanggal 14 Agustus, diikuti oleh desa dan komunitas yang bermukim di sekitar Danau Kelimutu.

Sedangkan pilihan lain adalah datang pada saat sedang berlangsung Festival Danau Kelimutu. Festival merupakan kegiatan tahunan yang digelar Pemda Kabupaten Ende bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui festival, ini akan disajikan tari-tarian daerah serta baju adat yang menjadi khas Ende.

Namun Pemda tidak menetapkan waktu pasti untuk menyelenggarakan festival ini. Setiap tahunnya, tanggal pelaksanaan festival berbeda-beda. Maka kiat untuk datang adalah sering-sering mengakses info digelarnya acara ini lewat media cetak maupun elektronik, juga seitus resmi pemerintahan.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Jalan Bebatuan Mendaki di Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com