Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Mentaram Menyongsong Tambora Menyapa Dunia

Kompas.com - 15/03/2015, 14:29 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib mengatakan, kegiatan "Festival Mentaram" merupakan bagian dari ajang promosi Tambora Menyapa Dunia.

"Promosi Tambora Menyapa Dunia tidak hanya dilakukan pada puncak acara yakni tanggal 10-11 April 2015, namun hingga akhir tahun 2015 bahkan harus berkelanjutan," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/3/2015) lalu.

Ia mengatakan kegiatan Festival Mentaram akan digelar pada tanggal 6-8 Agustus 2015 akan menghadirkan sekitar 1.500 peserta terdiri atas 500 orang peserta dari perwakilan provinsi se-Indonesia dan peserta luar negeri, serta 1.000 orang merupakan peserta dari NTB.

"Festival Mentaram ini akan melibatkan beberapa negara internasional yang akan menampilkan berbagai kearifan seni yang tumbuh dan berkembang secara tradisional pada masing-masing negara. Seperti halnya, kesenian bela diri capoeira dari Brasil," katanya.

Kesempatan ini juga menjadi salah satu ajang promosi pariwisata Tambora Menyapa Dunia dan NTB umumnya. Alasannya, dengan adanya kegiatan Festival Mentaram tentu banyak para peserta dari luar daerah dan luar negeri akan tertarik untuk mengunjungi Tambora serta obyek wisata lainnya di NTB.

"Kesempatan inilah yang harus ditangkap pemerintah provinsi dalam upaya menjadikan Tambora sebagai ikon dunia," katanya.

Menurut Latif, dalam kegiatan Festival Mentaram yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut, akan digelar parade dan pergelaran kesenian serta kebudayaan lokal dari masing-masing daerah dan negara.

"Selain itu, digelar seminar dan lokakarya tentang kesenian dan kebudayaan," ujarnya.

Latif memaparkan, setelah adanya komunikasi dengan beberapa pihak terkait, Festival Mentaram yang dulunya pesertanya hanya dari Asia Tenggara kini diperluas menjadi internasional. "Pesertanya tidak hanya negara-negara Asia Tenggara melainkan negara internasional akan dilibatkan untuk menampilkan berbagai hasil kesenian, kebudayaan, cerita rakyat, lukisan dan lainnya," katanya.

Saat ini, pihaknya sudah mulai menyiapkan berbagai fasilitas dan sarana prasara pendukung yang akan didapatkan oleh para tamu ketika tiba di Mataram, serta bekerja sama dengan beberapa para pengusaha hotel dan transportasi. "Untuk menjamu para tamu, kita menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi mereka, sebab para tamu dijadwalkan juga untuk melakukan city tour," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com