Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Budaya Pesona Tana Luwu sebagai Ajang Mempererat Silaturahmi

Kompas.com - 25/01/2019, 16:23 WIB
Amran Amir,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Ratusan peserta karnaval budaya Pesona Tana Luwu menampilkan sejumlah karya seni dan budaya yang digelar di depan istana kerajaan Luwu menuju Stadion Laga Ligo Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).

Karnaval budaya pesona Tana Luwu, digelar sebagai puncak perayaan hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-73 dan Hari Jadi ke-751 Luwu yang dilaksanakan setiap tanggal 23 Januari.

Sejumlah kesenian tradisional khas Tana Luwu yang meliputi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kota Palopo dan Kabupaten Tana Toraja ditampilkan sebagai bentuk mempererat silaturahmi antar-daerah.

Baca juga: 7 Pola Budaya yang Bisa Ditemukan di Kehidupan Suku Baduy

Ketua Panitia karnaval budaya Pesona Tana Luwu, Taufik mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang mempererat silaturahmi antar-daerah di Sulawesi Selatan dan daerah lainnya di luar Sulawesi Selatan.

“Selain tujuan utamanya sebagai silaturahmi antar daerah dan suku-suku di Sulawesi Selatan, juga memperkenalkan budaya khas Tana Luwu dan perpaduan budaya di Indonesia yang ada dan tetap lestari di Tana Luwu seperti budaya Bugis, Toraja dan Jawa,” kata Taufik, yang juga Asisten II Pemerintah Kota Palopo.

Baca juga: Melestarikan Tari Perang Caci sebagai Budaya dan Atraksi Wisata

Pelaksanaan perayaan karnaval budaya Pesona Tana Luwu merupakan bentuk rasa syukur atas perjuangan warga Tana Luwu dalam merebut kemerdekaan dari penjajah.

“Ini juga bentuk rasa syukur warga Tana Luwu atas perjuangan para pendahulu kita yang berhasil merebut kemerdekaan dari tangan kolonial Belanda,” ucapnya.

Dalam ajang ini seluruh daerah yang mengikuti karnaval memperkenalkan adat budaya mereka seperti pakaian adat dan tari tarian khas daerah masing-masing, termasuk olahraga tradisional Sulawesi Selatan yakni egrang yang dikenal dengan istilah mallongga.

Kuda lumping, salah satu budaya masyarakat Jawa yang berkembang dan tetap lestari di Tana Luwu sejak zaman kolonial ditampilkan pada acara karnaval budaya Pesona Tana Luwu di depan Istana Kerajaan Luwu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). KOMPAS.com/AMRAN AMIR Kuda lumping, salah satu budaya masyarakat Jawa yang berkembang dan tetap lestari di Tana Luwu sejak zaman kolonial ditampilkan pada acara karnaval budaya Pesona Tana Luwu di depan Istana Kerajaan Luwu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).
Selain kebudayaan khas Tana Luwu, dalam perayaan ini juga ditampilkan kebudayaan dari luar daerah yang telah lama berkembang dan lestari di Tana Luwu seperti kuda lumping.

Salah satu peserta karnaval budaya Pesona Tana Luwu dari kalangan pelajar, Laila Fatikasari mengatakan bahwa ajang ini menjadikan dirinya lebih mengenal dan mengenalkan budaya Tana Luwu kepada masyarakat umum.

“Dengan mengikuti ajang ini, saya menjadi mengenal budaya khususnya Tana Luwu dan budaya lainnya seperti pakaian dan tarian khas dan lewat ajang ini saya ikut memperkenalkan budaya kepada masyarakat untuk dilestarikan,” ujar Laila, siswi SMA Negeri 1 Palopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com