Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Kurma di Indonesia, Kenapa Rasa Manisnya Berbeda-beda?

Kompas.com - 05/05/2020, 17:37 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada ratusan varietas atau jenis kurma yang dikembangkan di dunia. Setiap varietas punya karakteristik yang unik baik dalam hal bentuk hingga rasa.

Baca juga: 5 Tingkat Kematangan Kurma, Mengenal Perbedaan Kurma Hababouk, Kimri, Khalal, Ruthob, dan Tamr

Beberapa varietas kurma yang terkenal dan banyak didatangkan ke Indonesia antara lain adalah kurma ajwah, deglet noor, zaghloul, sukkari, dan medjool.

Berikut ini perbedaan dari tiap-tiap varietas kurma menurut pakar kurma dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sudarsono, MSc.

Kurma ajwah

Kurma ini juga seringkali dikenal sebagai kurma Nabi bagi umat Islam di dunia. Jenis ini punya nilai jual paling tinggi. Penghasil utama kurma ini ada di kota Madinah, Saudi Arabia.

Kurma deglet noor

Kurma jenis ini seringkali ditemukan di berbagai super market terutama menjelang bulan puasa.

“Kurma ini mempunyai rasa buah yang tidak terlalu manis dan banyak ditanam di daerah Afrika Utara dan Amerika Serikat,” papar Sudarsono pada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Kurma zaghloul

Kurma jenis ini punya bentuk buah yang agak panjang dan lonjong. Rasanya juga manis. Kurma ini termasuk kurma eksklusif dan dikonsumsi hanya oleh orang tertentu di tempat pengembangannya yaitu di Mesir karena harganya yang relatif mahal.

Kurma sukkari

Buah kurma sukkari punya warna coklat gelap. Daging buahnya lembut dan rasanya manis. Jenis kurma ini banyak ditanam di Saudi Arabia.

Kurma medjool

Jenis kurma ini jadi jenis kurma yang memiliki ukuran buah jumbo. Daging buahnya agak lembek dan manis.

“Karena ukuran buahnya yang jumbo, maka satu kilogram kurma medjool barangkali hanya berisi antara 15-20 buah saja. Harga jual buah kurma jenis ini per butirnya terhitung sangat mahal karena ukuran buahnya yang jumbo tersebut,” jelas Sudarsono.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com