Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Era New Normal, Pelaku Pariwisata Perlu Siapkan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 09/05/2020, 23:22 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar menyarankan para pelaku industri pariwisata menjalankan tujuh protokol terkait kesehatan.

Hal ini agar industri pariwisata bisa beradaptasi dalam kondisi "New Normal" yang timbul dari pandemi Covid-19.

"Apa saja protokol kesehatannya? Pertama, modifikasi cara kerja, kemudian implementasi perilaku minim sentuhan atau touchless, lalu sanitasi yang harus diperbaiki dengan menyesuaikan protokol kesehatan," ujar Sapta dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu (9/5/2020) seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: The New Normal Pariwisata Indonesia Setelah Pandemi Corona, Apa Itu?

Selain itu Sapta menambahkan bahwa para pelaku industri pariwisata perlu menjalankan pemeriksaan kesehatan dan sertifikasi kesehatan bagi para pekerja di sektor pariwisata.

"Perlu dilakukan agar pekerja mereka bebas dari Covid-19 sehingga wisatawan aman untuk datang dan berkunjung. Ini juga memberikan keuntungan bagi pelaku industri pariwisata seperti Hotel A bebas Covid-19," kata mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2011–2014.

Para pelaku pariwisata, lanjut dia, perlu juga melakukan rapid test yang biayanya tidak terlalu mahal.

Selain itu, perlunya menerapkan praktek baru untuk akomodasi makanan dan minuman bagi keamanan serta kesehatan para pengunjung seperti penggunaan wadah makanan atau piring sekali pakai.

"Hal terpenting adalah berbagi tanggung jawab atau share responsibilities antara pelaku bisnis dan pengunjung," katanya.

ILUSTRASI - PelancongDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf ILUSTRASI - Pelancong

Sebelumya Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Teguh mengatakan pascapandemi diperkirakan akan terjadi kondisi new normal atau tren baru dalam berwisata.

Wisatawan akan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang terkait dengan kesehatan, keamanan, kenyamanan, sustainable and responsible tourism, dan authentic digital ecosystem.

Menurut dia, hal-hal seperti ini akan menjadi platform ke depan, bagaimana pariwisata berkelanjutan jadi sebuah konsekuensi dari bagian pengembangan pariwisata.

Pengelola diajak memanfaatkan momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemi COVID-19 untuk mengevaluasi dan menata ulang tempat wisatanya, sehingga menghadirkan kesan yang lebih baik bagi wisatawan termasuk mulai menerapkan pariwisata berkelanjutan. (Aji Cakti/Ahmad Buchori)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com