Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlunya Kerja Sama Antar Negara Agar "Dunia" Kembali Traveling

Kompas.com - 23/06/2020, 22:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PandemiCovid-19 membawa perubahan mendasar bagi wisatawan dalam bepergian. Untuk bepergian antarnegara, wisatawan akan cenderung lebih memilih bepergian dalam perjalanan dengan waktu yang tidak terlalu lama (short haul).

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menuturkan bahwa Malaysia merupakan salah satu mitra penting bagi pariwisata Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, Malaysia menjadi salah satu mitra potensial untuk dapat kembali menumbuhkan perjalanan wisatawan antarnegara.

"Kita harus dapat memastikan penanganan Covid-19 di masing-masing negara telah teratasi dengan baik. Hal ini penting untuk dapat menimbulkan rasa kepercayaan wisatawan dari masing-masing negara fokus pasarnya. Trust is the new currency dalam masa kenormalan baru,” kata Nia dalam webinar berjudul “REset REstart REcover Tourism: Regional Tourism Collaborative Opportunities post-Covid-19 for 1Malaysia and Indonesia”, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Malaysia Berharap Adanya Travel Bubble Bersama Indonesia

Nia menjelaskan, kerja sama yang bisa dijalankan adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dunia bahwa kedua negara ini telah berhasil mengontrol penyebaran virus corona dan sepakat untuk menciptakan sebuah koridor perjalanan (travel bubble).

Senada dengan hal itu, Minister of Tourism, Arts, and Culture Malaysia, Nancy Shukri menuturkan pentingnya meyakinkan masyarakat untuk bepergian agar industri bisa kembali bergerak.

“Covid-19 memberi dampak yang sangat buruk bagi kita, dan menyebabkan banyak ketidakpastian dibandingkan dengan SARS, H1N1, dan Ebola,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Seorang perempuan memakai masker melintas di sebuah jembatan di Kuala Lumpur, mengingat virus corona mulai merebak di Malaysia (19/2/2020).LIM HUEY TENG/REUTERS Seorang perempuan memakai masker melintas di sebuah jembatan di Kuala Lumpur, mengingat virus corona mulai merebak di Malaysia (19/2/2020).

Salah satu upaya yang bisa dilakukan, lanjutnya, adalah dengan menjalin kerja sama antar negara-negara tetangga yang merupakan anggota dari beberapa organisasi internasional.

“Bekerja sama dengan anggota ASEAN, APEC, United Nations World Tourism Organization (UNWTO), dan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT),” kata Nancy.

Nancy untuk tingkat ASEAN, ada empat tahap pemulihan industri pariwisata yang tengah dikerjakan.

Baca juga: Cuti-cuti Malaysia, Cara Malaysia Gencarkan Pariwisata Domestik

Pertama adalah membuat standar operasional prosedur (SOP) untuk wilayah ASEAN guna memfasilitasi pelancong, tanpa harus mengabaikan aspek penting seperti kesehatan.

Selanjutnya adalah penggunaan teknologi digital guna mendukung pemulihan aktivitas pariwisata, dan mencegah penyebaran virus corona.

“Ketiga, mendapatkan kembali rasa percaya dari wisatawan terhadap keselamatan dan kesehatan pada destinasi pariwisata di ASEAN melalui komunikasi yang efektif tentang status Covid-19 saat ini,” lanjut Nancy.

Terakhir, penerapan rencana pemasaran dan promosi pariwisata ASEAN yang sistematis dan efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com