Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Masjid Tertua di Yogyakarta, Penuh Makna Filosofis dan Historis

Kompas.com - 25/04/2021, 13:10 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan Masjid tertua di Yogyakarta, bahkan di seluruh Nusantara.

Pasalnya, Masjid Gedhe Mataram Kotagede dibangun sejak era kerajaan Mataram Islam tepatnya pada tahun 1587 oleh raja pertamanya, Panembahan Senopati.

Masjid itu masih berdiri kokoh hingga sekarang. Masjid Gedhe Mataram Kotagede memiliki arsitektur campuran antara Jawa dan Hindu.

Arsitektur Jawa tampak jelas di bagian Masjidnya dan arsitektur Hindu terlihat di bagian pintu gerbang atau gapura hingga pagar tembok keliling. 

Baca juga: Mengenal 3 Situs Peninggalan Keraton Mataram Islam di Yogyakarta

Bangunan masjid cukup unik. Di sekeliling Masjid sebelum masuk serambi, terdapat kolam ikan yang mengelilingi masjid. Terdapat berbagai jenis ikan di kolam itu, mulai dari ikan bawal hingga mas.

Di sekeliling Masjid tumbuh berbagai jenis pohon rindang yang menyaput panas matahari, sehingga halaman masjid menjadi rindang.

Makna filosofis Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Selain memiliki arsitektur unik, Masjid Gedhe Mataram Kotagede juga memiliki makna filosofis kuat. Makna filosofis itu adalah Catur Gatra Tunggal, berarti empat wujud yang menjadi satu kesatuan, yakni keraton, masjid, alun-alun, dan pasar.

"Catur gatra tunggal itu seperti landasan idiil, tetapi dulu saat masih jadi kerajaan," kata Koordinator Urusan Rumah Tangga Masjid Gedhe Kotagede, Warisman saat ditemui di Serambi Masjid, Sabtu (24/4/2021).

Kesultanan MataramLine Kesultanan Mataram

Ia melanjutkan, tiap kasultanan pasti memiliki landasan filosofis itu yang terinspirasi dari Sunan Kalijaga sebagai pendiri Kasultanan Demak. 

Lebih lanjut Warisman menjabarkan bahwa setiap gatra memiliki makna berbeda. Masjid adalah simbol Ketuhanan Yang Maha Esa.

Lalu, keraton adalah simbol dari kepemimpinan, pasar perwujudan dari keadilan dan kemakmuran, terakhir adalah alun-alun yang bermakna demokrasi.

Baca juga: Mencicipi Roti Kembang Waru, Kuliner Mewah Zaman Mataram Islam

Oleh sebab itu Masjid ini keberadaannya sangat penting bagi Kasultanan Mataram. Masjid ini dibangun oleh Panembahan Senopati atas perintah sang guru yaitu Sunan Kalijaga.

Pembangunan masjid bertujuan untuk menyebarkan agama Islam di daerah selatan Jawa karena pada saat itu penyebaran Agama Islam didominasi di area Jawa bagian utara, seperti Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, hingga Cirebon.

"Sedangkan di pedalaman atau di Jawa bagian Selatan ini masyarakat masih menganut animisme dan dinamisme," jelas dia.

Dengan dibangunnya Masjid ini pada saat itu menjadikan Masjid Gedhe Mataram ini menjadi sentra dakwah agama Islam di Jawa bagian selatan.

Baca juga: Situs Kerto, Keraton Kedua Mataram Islam yang Seakan Menghilang

"Kanjeng Panembahan Senopati sebagai raja sekaligus murid dari Sunan Kalijaga ini diperintahkan menyebarkan Islam di pedalaman Jawa atau Jawa bagian selatan dan diperintahkan membangun masjid," sambung Warisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com