Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta Ikuti Lomba Desa Wisata UNWTO

Kompas.com - 25/08/2021, 13:32 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Desa Wisata Nglanggeran di Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terpilih mewakili Indonesia dalam lomba internasional Best Tourism Villages dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Adapun Desa Wisata Nglanggeran maju bersama dua desa wisata lainnya, salah satunya Desa Wisata Tete Batu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan mengenai lomba tersebut.

Baca juga:

"Ini masih berproses (melengkapi persyaratan melalui aplikasi) kita diberi waktu sampai tanggal 26 (Agustus 2021)," kata Harry saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/8/2021).

Ia menambahkan bahwa Desa Wisata Nglanggeran telah meraih sejumlah penghargaan baik taraf nasional maupun internasional, di antaranya Desa Wisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama 12 desa wisata lainnya di Indonesia.

Selain itu, desa wisata tersebut memiliki salah satu situs dalam Gunung Sewu Global Geopark, cagar alam geologi, dan warisan geologi.

lokasi Live In di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, GunungkidulDokumentasi Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran lokasi Live In di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul

Kawasan Nglanggeran memiliki berbagai lokasi wisata yang unik, antara lain Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, dan Kampung Pitu atau kawasan yang hanya dihuni tujuh kepala keluarga.

Dari sisi pemberdayaan, mulai dari pengelolaan destinasi wisata hingga perkebunan, dikelola oleh masyarakat.

Untuk pengelolaan perkebunan coklat, misalnya, dari proses penanaman, pengolahan, hingga pemasaran dilakukan oleh warga sekitar, dan melibatkan para ibu.

Baca juga:

"Komplit terkomplit di DIY, bahkan di Indonesia. Sumber daya alam, budaya ada (tempat) ikonik Kampung Pitu, serta budaya lain. Kegiatan masyarakat peternakan, pertanian, dan itu bisa menjadi nilai ekonomi, contoh griya coklat dari hulu sampai hilir dikelola masyarakat. Melibatkan ibu-ibu," kata Harry.

"Mengangkat potensi yang ada di wilayah situ untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Harry. 

Untuk informasi, dilansir dari situs web resminya, Best Tourism Villages mencari desa wisata yang tetap menjaga tradisi dan warisannya, dengan pendekatan yang inovatif dan transformatif.

Batas waktu untuk pengumpulan aplikasi dari masing-masing negara adalah 15 September 2021, kemudian akan diseleksi oleh Dewan Penasehat pada September - Oktober. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada UNWTO 24th General Assembly yang rencananya akan diadakan pada musim gugur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com