KOMPAS.com – Kabupaten Situbondo di Jawa Timur ternyata memiliki desa wisata yang unik, yakni Kampung Blekok.
Desa wisata ini mengunggulkan ekowisata, sehingga mengedepankan kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Terdapat lokasi hutan konservasi bakau di sana dengan luas 29,6 hektar yang juga menjadi rumah berbagai burung.
Adapun, Kampung Blekok ini berada di Krojan Barat, Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.
Baca juga: Melihat Pesona Bawah Laut Pantai Pasir Putih Situbondo dari Kotak Kaca
Jarak tempuh dari pusat Kabupaten Situbondo tidak terlalu jauh, yakni hanya 10 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 15 menit.
Sesuai namanya, burung blekok yang merupakan ciri khas Situbondo juga memiliki habitat di desa wisata ini.
Selain blekok, ada pula 13 jenis burung lainnya yang tinggal di sana, yakni kuntul besar, kuntul kecil, kuntul kerbau, blekok sawah, cangak merah, kowak malam, trinil, gajahan penggala kareo padi, kokokan laut, dan cerek jawa.
Terdapat pula penangkaran burung blekok. Wisatawan bisa ikut serta dalam kegiatan penangkaran dan penangkapan burung air, merawat burung sakit, dan pelepasan burung dari penangkaran saat sudah siap.
Baca juga: Kampung Blekok, Desa Wisata di Situbondo yang Punya Ribuan Burung Air
Jenis-jenis bakau juga bisa dipelajari. Wisatawan tinggal melakukan scan barcode di tiap-tiap papan nama untuk memunculkan informasi selengkapnya di layar smartphone.
Panorama alam di Kampung Blekok juga begitu indah. Hamparan laut biru luas akan terlihat menawan saat momen matahari terbenam (sunset).
Pemandangan kawanan burung blekok yang terbang juga menghiasi pemandangan. Mereka memang hidup berkelompok. Ribuan burung ini biasa terbang pada pukul 05.00 WIB untuk mencari makan dan pulang kembali ke rumahnya pada 17.00 WIB.
Wisatawan bisa membeli berbagai olahan kuliner di Kampung Blekok dari bahan dasar bakau, seperti makanan khas dari daun bakau dan tepung biji bakau.
Ada pula suvenir untuk dibawa pulang yang terbuat dari sampah yang masih layak pakai. Beberapa produk kerajinan Kampung Blekok adalah alat musik, odheng (penutup kepala) khas Situbondo, dan kain batik khas Situbondo.
Kampung Blekok pun terpilih sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jumat (17/9/2021), masuknya Kampung Blekok dalam 50 besar ADWI adalah karena kesesuaian dengan konsep pariwisata ke depan yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan lingkungan.
“Saya senang karena Desa Wisata Kampung Blekok ini memiliki konservasi hutan mangrove,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kampung Blekok, Jumat.
Ia melanjutkan, makin banyak hutan bakau berarti jumlah oksigen makin banyak. Selain itu, kawasan hutan bakau juga menjadi rumah bagi burung-burung yang kehilangan habitatnya.
Baca juga: Pantai Pasir Putih Situbondo, bagai Kombinasi Bali dan Nusa Tenggara
Sandiaga pun memberi nama salah satu burung blekok di sana dengan nama Adwi. Itu karena terpilihnya Kampung Blekok sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.
Ajang ADWI 2021 pun diharapkan memberi semangat kepada Kampung Blekok untuk terus mengembangkan serta meningkatkan kualitas agar makin unggul dan berdaya saing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.