Wings Air Tambah Jumlah Penerbangan ke Aceh Utara

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Maskapai Wings Air (Lion Group) menambah jumlah penerbangan menuju Bandara Sultan Malikussaleh, Aceh Utara dari tiga kali sepekan menjadi empat kali sepekan mulai 29 November 2021.

Surat penambahan jumlah penerbangan telah diterima manajemen Bandara Sultan Malikussaleh, Aceh Utara.

Dengan demikian, maskapai yang menggunakan pesawat jenis ATR itu pun resmi terbang dari Bandara Kualanamu Medan ke Bandara Sultan Malikussaleh, setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Baca juga: Wings Air Kembali Layani Rute Aceh Utara-Medan

Kepala Tata Usaha Bandara Sultan Malikussaleh, Niswan, dihubungi per telepon, Kamis (25/11/2021) mengatakan bahwa Wings Air sudah mengirimkan surat pemberitahuan penambahan rute penerbangan itu.

“Minat masyarakat menggunakan maskapai udara terus meningkat. Kita mulai mendekati normal ini. Karena, dulu Wings Air itu pernah terbang setiap hari," kata dia.

Baca juga: Wings Air Layani Penerbangan Tahuna-Melonguane di Sulawesi Utara, Harga Rp 289.000

Ia melanjutkan, penerbangan setiap hari itu berubah karena pandemi. Saat ini penerbangan kembali meningkat, yakni empat kali sepekan.

Rapid test antigen di Bandara Sultan Malikussaleh

Dia menyebutkan, untuk memudahkan masyarakat yang menggunakan transportasi udara, bandara juga bekerja sama dengan klinik swasta untuk menyediakan rapid antigen.

Masyarakat yang hendak naik pesawat dari Bandara Sultan Malikussaleh pun kini bisa menggunakan rapid antigen di bandara.

KOMPAS.com/MASRIADI Penumpang menuju pintu keluar setelah turun dari pesawat di Bandara Sultan Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.

“Namun kalau PCR itu harus di Rumah Sakit TNI AD. Itu rumah sakit satu-satunya yang terkoneksi dengan aplikasi peduli lindungi di Aceh Utara dan Lhokseumawe,” katanya.

Dia berharap ke depan maskapai makin ramai masuk ke bandara itu, sehingga memudahkan masyarakat yang berpergian dengan transportasi udara.

Baca juga: Museum Samudera Pasai di Aceh Utara Tetap Buka Saat Libur Nataru

“Protokol kesehatan tetap kita lakukan. Jika ingin terbang harus menunjukan hasil negatif rapid antigen atau PCR,” pungkasnya.