Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajen, Media Komunikasi dalam Hidup Manusia Sejak Dulu Kala

Kompas.com - 11/01/2022, 19:09 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat modern mungkin cenderung melibatkan konotasi negatif saat mendengar kata "sesajen" atau "sajen" sebagai persembahan dalam ritual terkait makhluk-makhluk gaib.

Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya sajen merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan nenek moyang terdahulu dengan Sang Pencipta?

Hal serupa disampaikan oleh Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada, PM Laksono. Menurutnya, sesaji adalah media komunikasi antara manusia yang hidup di dunia dengan Sang Pencipta, kekuatan yang tidak bisa dilihat secara langsung.

Baca juga:

Ia menerangkan, pada zaman dahulu, manusia berkomunikasi seperti biasa dengan pihak yang tidak terlihat. Hanya saja mereka akan berpikir keras, apa yang sekiranya berkenan dengan kekuatan sakral tersebut.

Lalu terpikirlah untuk menggunakan media bau-bauan yang ada tapi tidak terlihat, seperti asap kemenyan, wewangian tertentu, hingga jenis pengharum lainnya.

Wewangian ini pun tidak sebatas aroma yang digemari saja, namun ada pula wewangian yang dianggap mengganggu oleh si penerima pesan.

"Bau bisa menjadi media komunikasi, sekaligus mengenalkan sesuatu kepada yang diajak bicara," jelas Laksono kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Sesajen masyarakat suku Tengger diletakkan di bibir kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019). Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Sesajen masyarakat suku Tengger diletakkan di bibir kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019). Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.

Di sisi lain, media komunikasi ini memerlukan serangkaian unsur agar membentuk satu kesatuan pesan yang dapat dipahami oleh penerima pesan tersebut.

Maka dari itu, dalam sajen yang menjadi media komunikasi, ada beragam komponen penyusun. Tempat pengemasannya, atau isi sajian, punya arti dan tujuan masing-masing sesuai maksud pemilik sajen.

"Sesajen itu kan simbol, sifatnya metaforis, simbol atas niat orang menyampaikan sesuatu, memediasikan pengalaman hidupnya, baik penderitaan yang sedang dialami, kemalangan ataupun sukacita dan harapan," kata Laksono.

Baca juga:

Lebih lanjut, orang akan merangkai berbagai unsur sajen tersebut untuk disampaikan dalam sebuah ritual yang kemudian diletakkan di lokasi yang mereka anggap sakral, sebagai tempat berkaryanya Sang Ilahi.

"Bagi orang Indonesia, cara menyembah Tuhan itu kan dasar sekali, menyembah-Nya dengan cara yang begitu kompleks dan artistik, berbeda-beda dari satu suku dan suku lain, kita sangat bervariasi," tuturnya.

Oleh karena itu, lewat sesajen disampaikanlah pesan tersebut kepada dunia yang tidak dipahami oleh manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Malioboro, Personel Layanan Shower and Locker Bakal Ditambah Saat Long Weekend

Dekat Malioboro, Personel Layanan Shower and Locker Bakal Ditambah Saat Long Weekend

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com