Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Air Terjun Cunca Rede Setinggi 43 Meter di TWA Ruteng NTT

Kompas.com - 20/09/2022, 06:07 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Suara Air Terjun Cunca Rede dari kejauhan seolah menyapa wisatawan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng di Kampung Ntaur, Desa Sano Lokom, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Air Terjun Cunca Rede merupakan salah satu dari ratusan air terjun di kawasan TWA Ruteng. Kata "cunca" artinya air jatuh atau air terjun, sedangkan "rede" artinya tangga yang terbuat dari bambu, sehingga Cunca Rede berarti air terjun bertangga di tengah hutan. 

Baca juga: Air Terjun Cunca Antar, Wisata Alam Tersembunyi di Manggarai Timur NTT

"Wisatawan bisa mandi dan berfoto bersama di bawah kolam air terjun tersebut. kami Resort Ranamese selalu siap bersama masyarakat untuk menjaga bersama kawasan Taman Wisata Alam Ruteng," jelas Kepala Resort Ranamese, Paulus Sambut, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022) sore. 

Menurutnya, wisatawan yang ingin mengunjungi air terjun ini bisa diawali dengan naik kendaraan roda dua atau roda empat. Bila dari arah Kota Ruteng, misalnya, mereka dianjurkan menuju ke bagian timur di Jalan Trans Flores kemudian belok kanan di Kampung Paka Manggarai Timur.

Perjalanan pun berakhir di Kampung Ntaur dengan waktu tempuh kira-kira 1,5 jam. Kendati demikian, mereka wajib berhati-hati karena beberapa sisi jalanan beraspal sudah rusak. 

Baca juga:

Selanjutnya, wisatawan bisa berjalan kaki mengikuti pinggir Kali Wae Musur menuju Air Terjun Cunca Rede selama sekitar 15 menit. Selama perjalanan, mereka harus waspada dengan keberadaan lintah si hewan pengisap darah.

Namun, rasa lelah akan sepadan dengan panorama air terjun setinggi 43 meter ini. 

TWA Ruteng, kawasan konservasi penyangga sumber daya alam

Air Terjun Cunca Rede di Kampung Ntaur, Desa Sano Lokom, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Air Terjun Cunca Rede di Kampung Ntaur, Desa Sano Lokom, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

TWA Ruteng merupakan kawasan konservasi yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur.

Pambut menjelaskan, TWA Ruteng sebagai penyangga sumber daya alam dan sumber air minum bagi masyarakat, area pertanian, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat.

Baca juga:

Kawasan ini juga menjadi habitat flora dan fauna yang unik, sekaligus menjadi tempat pengamatan dan penelitian burung-burung endemik Flores, NTT.

"Kami berharap, kita sama-sama menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan kehidupan flora dan fauna dan sumber mata air, bagi keberlangsungan dan keberlanjutan air minum dan aliran air untuk area persawahan," ajaknya.

Baca juga: Air Terjun Cunca Radi Ntangis Pikat Wisatawan Domestik di NTT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com