Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Sekolah, Bisa Nginap di Kampung yang Hanya Dihuni 7 Kepala Keluarga Ini

Kompas.com - 16/06/2023, 18:06 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ada satu permukiman unik di Gunungkidul, Daerah istimewa Yogyakarta, yakni Kampung Pitu.

Sesuai namanya, yakni Pitu yang berarti tujuh, keunikan kampung ini adalah karena hanya dihuni tujuh kepala keluarga.

Kampung ini berada di kawasan perbukitan Gunung Api Purba Nglanggeran, tepatnya sebelah timur puncak Nglanggeran.

Baca juga: Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran, Keindahannya Tinggal Kenangan

Lokasi Kampung Pitu tepatnya berada di Kelurahan Nglanggeran, Kepanewon atau Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DIY.

Wisatawan bisa sekalian berkunjung ke Kampung Pitu usai menjelajah pesona puncak Gunung Api Purba Nglanggeran.

Bisa nginap di Kampung Pitu

Berkunjung ke Kampung Pitu, ternyata bisa juga sekalian menginap. Dengan menginap, wisatawan bisa merasakan sensasi kampung yang hanya dihuni tujuh kepala keluarga di puncak pegunungan ini. 

Berkunjung ke Kampung Pitu, harus melewati jalanan cor blok tanjakan dan turunan cukup curam. Pemandangan persawahan dan rumah penduduk di sela batuan vulkanik jutaan tahun lalu.

Baca juga: Kunjungan Wisata ke Nglanggeran Mulai Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Beberapa tiang lampu baru akan dipasang jalan menuju kawasan Kampung Pitu. Begitu masuk kampung, ada mushala yang dibangun tahun 2016 lalu.

Di atas perbukitan setelah sampai, wisatawan bisa menikmati pemandangan salah satu bagian puncak gunung api purba Nglanggeran. 

Suasana di sekitar Kampung Pitu, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Suasana di sekitar Kampung Pitu, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.

Sekilas, kampung ini tak berbeda dengan wilayah lainnya di Gunungkidul. Sebagian besar rumahnya berbentuk limasan. Rumah berdiri berjauahan karena kondisi tanah berbukit.

Sejak sering dikunjungi wisatawan, Kampung Pitu sudah tersedia fasilitas umum, seperti toilet. Selain itu ada limasan yang dibangun untuk beristirahat. 

Suasana Kampung Pitu

Suasana sejuk, ditambah suara hewan liar seperti burung dan serangga menjadikan suasana di kampung pitu cukup unik. Kompas.com menuju ke salah satu sesepuh Kampung Pitu, yakni Redjo Dimulyo. 

Di sana disambut oleh salah seorang anak Redjo Dimulyo, yakni Surono (42). Dia mengatakan, kampung pitu sudah terbuka bagi wisatawan yang mau menginap.

Baca juga: 3 Wisata Gunung Api Purba Gunungkidul Selain Nglanggeran dan Wediombo

Namun demikian, tidak seperti homestay yang lain. Fasilitas di Kampung Pitu masih sederhana, khas warga pedesaan. 

Dikatakannya, pengunjung rata-rata per minggunya cukup banyak. Pengunjung biasanya masuk bisa melalui sekretariat Gunung Api Purba Nglanggeran, atau langsung ke Kampung Pitu. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com