KOMPAS.com - Mengunjungi desa wisata di Bali bisa menjadi alternatif liburan ke Pulau Dewata selain obyek wisata alam. Dengan berkunjung ke desa wisata di Bali, pelancong bisa menyaksikan dan merasakan langsung adat istiadat masyarakat Bali yang masih kental.
Salah satu desa wisata di Bali yang menarik untuk dikunjungi adalah Desa Wisata Nyuh Kuning. Lokasinya berada di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang terkenal dengan nuansa pedesaan dan budaya yang kental
Baca juga:
Dari Denpasar, jaraknya sekitar 21 kilometer (km), bisa ditempuh selama satu jam berkendara. Meskipun jauh dari pusat kota, namun banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Desa Wisata Nyuh Kuning.
Lantas, apa saja daya tarik serta aktivitas wisata di Desa Wisata Nyuh Kuning? Simak ulasannya berikut ini seperti dihimpun Kompas.com.
Berikut sejumlah daya tarik Desa Wisata Nyuh Kuning di Bali yang berhasil memikat wisatawan untuk berkunjung.
Desa Wisata Nyuh Kuning dibangun dengan konsep Tri Hita Karana, seperti dikutip dari Tribun News Wiki. Konsep tersebut berarti, desa ini menjaga keselarasan dan keharmonisan hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan.
Oleh sebab itu, Desa Wisata Nyuh Kuning Ubud jauh dari konsep pembangunan pariwisata modern. Desa ini melestarikan budaya dan kearifan lokal tanpa sentuhan modernisasi, sehingga pengunjung bisa merasakan alam dan budaya Bali yang masih kental.
Saat menyusuri Desa Wisata Nyuh Kuning, wisatawan akan menyaksikan pohon kamboja sepanjang jalan.
Tidak heran, sebab ada program penanaman 5.000 pohon kamboja di Desa Wisata Nyuh Kuning, seperti dikutip dari jurnal berjudul Pengembangan Homestay Berbasis Masyarakat di Desa Wisata Nyuh Kuning Ubud, karya Ni Putu Ratna Sari dan Anak Agung Putri Sri.
Pohon kamboja merupakan salah satu tanaman yang paling dilestarikan oleh masyarakat setempat. Hampir seluruh rumah warga dan jalan sepanjang Desa Wisata Nyuh Kuning ditanami pohon kamboja.
Baca juga:
Jika berkunjung ke Desa Wisata Nyuh Kuning, para turis bisa menginap di rumah-rumah warga setempat yang terkenal ramah.
Sebagian ruangan di rumah warga tersebut memang dijadikan homestay bagi wisatawan, seperti dikutip dari jurnal berjudul Pengembangan Homestay Berbasis Masyarakat di Desa Wisata Nyuh Kuning Ubud.
Terdapat sekitar 40 unit homestay yang dikelola masyarakat lokal. Adapun tarif menginap di homestay ini berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 350.000 per malam.
Para tamu yang menginap rata-rata lama tinggal 2- 3 hari, bahkan ada yang lebih dari sebulan. Saat menginap di rumah warga setempat, para tamu bisa turut berbaur dengan keseharian mereka sehingga dapat merasakan adat dan budaya Desa Wisata Nyuh Kuning.
Selain homestay, terdapat tipe akomodasi lainnya Desa Wisata Nyuh Kuning, antara lain hotel, hotel melati, vila, dan bungalow.
Lihat postingan ini di Instagram