Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma’ruf Amin Kenakan Baju Demang Saat  Sidang Tahunan MPR 2023, Ketahui Maknanya

Kompas.com - 16/08/2023, 21:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengenakan pakaian Demang yang merupakan baju adat Betawi saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2023, hari ini Rabu (16/8/2023).

Wapres memilih pakaian atas berupa setelan baju Demang berwarna hitam, berdasarkan keterangan resmi Sekretariat Wakil Presiden.

Baca juga:

Baju demang tersebut, dipadu dengan kain bertumpal berwarna cerah dengan hiasan rantai di dada menemani lambang kepresidenan. Wapres melengkapi baju adat Betawi itu dengan peci berwarna hitam.

Lantas, apa makna dari baju Demang khas Betawi yang dikenakan Wapres saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2023 tersebut?

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 pada Rabu (16/8/2023) mengenakan pakaian demang khas Betawi.Dokumentasi/BPMI Setwapres Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 pada Rabu (16/8/2023) mengenakan pakaian demang khas Betawi.

Masih dari sumber keterangan resmi Sekretariat Wakil Presiden, pakaian adat Betawi yang dikenakan Wapres ini, memiliki makna kegagahan dan kesopanan. Sedangkan, peci sebagai penutup kepala melambangkan ketaatan dan kecerdasan.

Sebagai pakaian adat, baju Demang memiliki unsur-unsur yang mengandung makna tersendiri, sebagai berikut.

Mengenal baju Demang khas Betawi 

Ilustrasi baju demang khas Betawi yang dikenakan Abang JakartaShutterstock/Mamat Suryadi Ilustrasi baju demang khas Betawi yang dikenakan Abang Jakarta

Baju Demang dianggap sebagai pakaian resmi masyarakat Betawi saat menghadiri upacara adat maupun agenda formal lainnya, seperti disampaikan Abdurachman, dkk dalam buku Pakaian Adat Tradisional Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1995).

Sebutan demang merujuk pada pejabat resmi pemerintahan. Saat ini, mungkin sejajar dengan bupati.

Baju Demang umumnya terdiri dari jas tertutup berwarna gelap dilengkapi dengan kantong di bagian depan, dua di atas dan dua di bawah. Kemudian, kain sarung lasem diikatkan pada bagian pinggang secara serong.

Pakaian adat tersebut dilengkapi dengan hiasan rantai di dada, yang biasanya terbuat dari emas. Baju demang ini kemudian digunakan sebagai baju resmi pejabat atau ASN DKI Jakarta.

Baca juga:

Bedanya baju demang dengan pakaian resmi ASN DKI Jakarta yakni pada penutup. Dahulu, para demang mengenakan surjan sebagai penutup kepala.

Namun, setelah kemerdekaan RI, mayoritas warga Betawi mengenakan kopiah sebagai penutup kepala pelengkap baju demang. Pemilihan kopiah tersebut terinspirasi dari tokoh Bung Karno dan Bung Hatta.

Salah satu ciri khas baju demang adalah kain sarung batik yang dilipat di atas celana panjang, letaknya di bawah baju jas dengan posisi agak miring atau serong. Oleh sebab itu, pakaian ini juga dikenal dengan nama pakaian Ujung Serong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com