Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Pancasila Sakti, Mengenang Perjuangan Pahlawan Revolusi

Kompas.com - 15/09/2023, 09:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang peringatan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) dan Hari Kesaktian Pancasila, ada tempat yang bisa dikunjungi untuk mempelajari dan mengenang para Pahlawan Revolusi, yaitu Monumen Pancasila Sakti.

Kompleks Monumen Pancasila Sakti didirikan sebagai memorial peristiwa pembunuhan petinggi-petinggi TNI Angkatan Darat pada 30 September 1965, seperti dikutip dari laman Dirjen Kemendikbudristek, Kamis (14/9/2023).

Peristiwa inilah yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Gerakan 30 September 1965/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Tempat bersejarah di Monumen Pancasila Sakti

Pada kompleks yang dikelola oleh Pusat Sejarah TNI ini, terdapat beberapa bangunan bersejarah yang masih asli dan beberapa bangunan serta monumen yang dibangun kemudian.

Baca juga: 5 Tips Wisata ke Monumen Pancasila Sakti, Bawa Uang Tunai

Bangunan yang masih relatif asli antara lain rumah tua yang dulunya digunakan untuk menyusun komando pembunuhan petinggi-petinggi angkatan darat pada peristiwa G30S/PKI.

Monumen Pancasila Sakti terdiri dari beberapa tempat bersejarah, yang tersebar di area indoor dan outdoor.

Sumur Maut tempat mengubur jenazah tujuh pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Sumur Maut tempat mengubur jenazah tujuh pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur.

Antara lain ada Sumur Tua tempat pembuangan jenazah tujuh Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Rumah Pos Komando, Dapur Umum, Ruang Relik.

Lalu, Ruang Pameran Foto Dokumenter, koleksi mobil peninggalan Pahlawan Revolusi, Monumen Pancasila Sakti (Patung Pahlawan Revolusi dan relief), Museum Paseban, serta Museum Pengkhianatan PKI.

Awal mula Monumen Pancasila Sakti berdiri

Perjuangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), khususnya TNI-AD dalam mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi negara dan bangsa, menjadikan Partai Komunis Indonesia (PKI) memusuhi TNI-AD.

Akhirnya, PKI melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa Perwira Tinggi TNI-AD dalam peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965, seperti dikutip laman Pusat Sejarah TNI.

Baca juga: Aturan Berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti, Dilarang Merokok

Perwira-perwira tersebut dibunuh, kemudian jenazahnya dikubur dalam sebuah sumur di Desa Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Sebagai penghargaan kepada mereka, Pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar Pahlawan Revolusi.

Sumur Maut yang ada di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (31/8/2023).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Sumur Maut yang ada di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (31/8/2023).

Adapun untuk mengenang, menghormati, dan menghargai jasa-jasa para pahlawan Revolusi, Jenderal TNI Soeharto sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat pada saat itu, punya gagasan untuk membangun monumen sekaligus peringatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar pada pertengahan Agustus 1967. Lalu, diresmikan pada 1 Oktober 1973 oleh Presiden Soeharto, bertepatan dengan hari Peringatan Kesaktian Pancasila.

Lokasi dan jam buka Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti berlokasi di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur.

Monumen ini beroperasi setiap hari, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah atau libur nasional. Jam operasionalnya mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Cara ke Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Naik Kendaraan Pribadi

Adapun harga tiket masuknya mulai Rp 3.000 untuk pelajar atau mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com