Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wae Bobok dan Sano Limbung di Labuan Bajo, Pas bagi Peminat Wisata Khusus

Kompas.com - 19/09/2023, 14:02 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Pariwisata Labuan Bajo tak hanya tentang Taman Nasional Komodo. Ada juga spot wisata alam yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Bagi yang ingin menyaksikan keindahan alam yang masih alami di Labuan Bajo, ada dua ekowisata yang jadi rekomendasi, yakni Wae Bobok dan Sano Limbung.

Kedua spot wisata ini berada di Kawasan Hutan, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Letaknya sangat strategis yakni di Jalan Labuan Bajo-Terang.

Baca juga: Pemandu Wisata di Labuan Bajo Harus Tahu Geowisata untuk Edukasi Turis

Kepala Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Manggarai Barat Stefanus Nali, mengatakan, dua lokasi itu mempunyai alam yang sangat bagus.

Pihaknya bersama masyarakat dan pemerintah desa pun sepakat untuk mengembangkan dua lokasi tersebut untuk menjadi ekowisata.

Adapun pengembangan ekowisata di kawasan hutan dimungkinkan, tetapi tetap mengikuti peraturan yang ada.

"Makanya kita arahkan agar semua yang ada di situ menggunakan bahan lokal, mulai dari lopo-lopo yang terbuat dari bambu dan ijuk. Modelnya juga seperti rumah adat Manggarai," jelas Stefanus saat ditemui di Labuan Bajo, Selasa (19/9/2023).

Keunikan Wae Bobok dan Sano Limbung

Ia menyebut, ekowisata Wae Bobok dan Sano Limbung memiliki keunikan masing-masing. Kesamaananya itu sama-sama berada di tengah hutan.

Di Wae Bobok, wisatawan bisa berenang di kolam sungai. Airnya dingin dan segar. Bisa juga bagi yang suka kamping. Sementara di Sano Limbung, pengunjung bisa keliling danau dan ada jalur trekkingnya.

Baca juga: Danau Sano Limbung, Opsi Wisata Alam Saat Liburan di Labuan Bajo

"Berkunjung ke dua spot wisata ini pasti menikmati alam yang indah. Yang tidak ada di Labuan Bajo karena semuanya serba alami. Di sini juga wisatawan bisa berinteraksi dengan masyarakat dan budayanya. Cocok bagi peminat wisata khusus," katanya.

Ia menambahkan, sejak 2017 dua ekowisata ini berjalan baik. Ekonomi masyarakat sekitar ada peningkatan berkat pengembangan ekowisata ini.

Foto : Ujicoba olahraga outbound di spot wisata alam Wae Bobok, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Beng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Rabu (21/4/2022) Kompas.com/Nansianus Taris Foto : Ujicoba olahraga outbound di spot wisata alam Wae Bobok, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Beng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Rabu (21/4/2022)

"Semuanya serba alami. Ada oleh-oleh khas berupa kalung dari salah satu pohon yang ada di tengah hutan. Ada juga madu asli. Masyarakat memperoleh hasil dari alam. Prinsipnya adalah masyarakat sejahtera, alam tetap lestari," imbuh dia.

Sebagai informasi, Wae Bobok dan Sano Limbung sama-sama berada di jalur Jalan Labuan Bajo Terang Kecamatan Boleng. Masuk ke tempat ini tidak ada retribusi.

Baca juga: Wisatawan Semakin Gemar Diving dan Snorkeling di Labuan Bajo

Wisatawan cukup menjajal kopi dan makanan ringan serta oleh-oleh khas yang sudah disiapkan di warung warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com