Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Kompas.com - 27/09/2023, 20:51 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakian ke gunung-gunung kecil di Indonesia jadi populer di kalangan para pendaki saat pandemi Covid-19 melanda. 

Menurut Owner & Managing Director Karash Adventure and Training, Vicky Gosal, tren selama pandemi menunjukkan pendaki tidak hanya berminat pada gunung-gunung besar.

Baca juga:

“Di masa pandemi muncul gunung-gunung kecil yang tadinya tidak dilirik, sekarang menjadi populer,” ujar Vicky saat menyampaikan materi Mountain Tourism Outlook and Business Landscape di Indonesia Mountain Tourism Conference (IMTC) 2023 di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Beberapa contoh gunung kecil yang menjadi populer, lanjutnya, antara lain Gunung Kencana di Cisarua, Gunung Kerenceng di Sumedang, dan Gunung Kembang di Wonosobo.

Selain itu, ada juga Gunung Sagara di Garut, Gunung Andong di Magelang, dan Gunung Lemongan di Probolinggo.

Ia menyampaikan, gunung-gunung yang relatif lebih rendah dengan perjalanan singkat yang menjadi ramai kala itu.

“Tren pendakian pendek, sering dibilang tektok, cukup populer. Punya peluang yang cukup baik,” tutur dia.

Baca juga:

Perjalanan singkat, namun indah

Landscape sawah terasering di kaki Gunung Kerenceng, Kabupaten Sumedang d?ilihat dari Pasir Candi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA Landscape sawah terasering di kaki Gunung Kerenceng, Kabupaten Sumedang d?ilihat dari Pasir Candi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.

Vicky menjelaskan, salah satu alasan gunung-gunung kecil menjadi populer adalah perjalanannya yang relatif singkat, mudah ditempuh, namun pemandangannya tetap indah.

“Enggak perlu lama-lama, biasanya satu hari, tapi keren view (panorama)-nya. Gunung-gunung kecil dan pendek adalah aset yang bisa kita jual,” tutur anggota Asosiasi Pemandu Wisata Gunung Indonesia (APGI) ini.

Menurutnya, dengan pengembangan dan peningkatan kualitas secara berkala, gunung-gunung kecil akan memberikan banyak peluang pemasukan bagi pemerintah daerah setempat.

Baca juga: 10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Sebab, kata dia, para wisatawan atau pendaki tidak hanya mengejar ketinggian puncak, namun faktor lain selama proses.

“Jadi enggak cuma sekedar naik ke puncak, tapi sepanjang perjalanan itu dapat apa,” kata Vicky.

Beberapa faktor tersebut, di antaranya aspek keamanan, kenyamanan komponen kemah atau pendakian, aspek makanan, sejarah atau edukasi dari obyek gunung, hingga pemandu yang kompeten.

Baca juga: Ini Alasan Pendaki Gunung Rinjani Harus Lewat Jalur Resmi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com