JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menerapkan sistem online (daring) untuk tiket masuk pendakian di seluruh gunung di Indonesia.
Penerapan tiket daring saat ini telah berlaku pada beberapa pendakian, antara lain pendakian di Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, dan Gunung Gede Pangrango.
Baca juga:
Ke depannya, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nandang Prihadi menyampaikan, sistem ini akan berlaku di seluruh gunung tampa terkecuali.
“Sekarang sudah tiga kawasan gunung yang menerapkan, yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Gunung Merbabu, dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,” kata Nandang saat ditemui di sela Indonesia Mountain Tourism Conference (IMTC) 2023 di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Ia menyampaikan, dalam model tiket masuk secara daring, nantinya akan tersedia fitur pembayaran, kuota pendaki, hari pendakian, pintu pendakian, dan kesehatan calon pendaki.
“Iya semua gunung harus (tiket online). Kami akan menuju ke sana (penerapan tiket online), untuk membatasi dan memastikan jumlah pengunjung, pendaki yang masuk sesuai kuota yang ditetapkan,” tuturnya.
Baca juga: Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu
Terkait pemeriksaan sebelum mendaki, Nandang mengatakan bahwa pengecekan akan dilakukan lebih ketat.
Terdapat kemungkinan bagi pengelola pendakian gunung setempat untuk mewajibkan penggunaan pemandu ke depannya.
“Ada itu (pengecekan) kesehatan dan mereka harus ada pemandu,” tutur Nandang.
Adapun Ketua Umum Asosiasi Pemandu Wisata Gunung Indonesia (APGI) Rahman Muklis mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ribuan pemandu gunung bersertifikasi.
“Sangat disarankan wisatawan menggunakan pemandu gunung yang bersertifikat. Di kami sudah ada 2.000 pemandu gunung yang bersertifikasi secara nasional tersebar di 21 provinsi,” ujar Rahman.
Pemandu gunung ini, ia katakan, hadir juga dalam rangka edukasi memberikan layanan prima bagi wisatawan dan kelestarian alam.
Baca juga: 5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.